Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanpa Masker, Ratu Elizabeth Kunjungi Laboratorium Virus

Ratu Elizabeth tampak mengunjungi laboratorium penelitian rahasia yang meneliti virus corona. Tetapi dalam kunjungannya itu, dia terlihat keluar tanpa menggunakan masker wajah.
Ratu Elizabeth/Reuters
Ratu Elizabeth/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Ratu Elizabeth pada hari Kamis (15 Oktober) melakukan kunjungan publik pertamanya di luar kediaman kerajaan sejak dimulainya wabah virus corona.

Ratu Elizabeth tampak mengunjungi laboratorium penelitian rahasia yang meneliti virus corona. Tetapi dalam kunjungannya itu, dia terlihat keluar tanpa menggunakan masker wajah.

Ratu berumur 94 tahun itu terlihat bersama Pangeran William saat mengunjungi Defence Science and Technology Laboratory (DSTL) di Porton Down di wilayah barat daya Inggris, yang telah membantu dalam mempelajari Covid-19.

“Virus ini menggandakan dirinya sendiri,” ujar ratu ketika membahas gelombang kedua saat ini.

Ketika diberitahu bahwa hal tersebut sedang meningkat, dia berkata: "Yah, saya kira itu yang sudah diprediksi?" seperti yang dikutip dari scmp.com

"iya bu sudah diprediksi," jawab Profesor Tim Atkins, dari DSTL.

Sang Ratu dan William terlihat tidak memakai masker wajah tetapi tiba secara terpisah dan saling menjaga jarak sejauh dua meter, sementara para staf pembantu Ratu mengatakan semua 48 orang yang akan melakukan kontak dekat dengan para bangsawan telah diuji untuk virus corona.

Itu adalah keterlibatan publik pertama Ratu Inggris tersebut di luar salah satu rumahnya.

Ketika virus corona melanda Inggris, Ratu dan suaminya Pangeran Philip, yang berumur 99 tahun, berdiam menuju Kastil Windsor di barat London, sebagai tindakan pencegahan karena usia mereka.

Mereka kemudian menghabiskan waktu di kediamannya di Balmoral, timur laut Skotlandia, dan Sandringham, di Inggris timur, sebelum kembali ke Windsor pekan lalu.

Di Porton Down, Ratu dan Pangeran William juga bertemu dengan staf yang terlibat dalam mengidentifikasi gas saraf Novichok yaitu sebuah agen saraf yang digunakan untuk mencoba membunuh agen ganda Rusia Sergei Skripal di kota sekitar Salisbury pada tahun 2018.

Skripal dan putrinya Yulia selamat dari serangan itu, tetapi seorang wanita tunawisma yang bersentuhan dengan botol parfum yang diduga mengandung zat saraf tersebut meninggal dalam waktu empat bulan kemudian.

Inggris dan sekutunya menyalahkan Rusia dan insiden itu dan mengusir massal diplomat Rusia oleh negara-negara Barat. Meskipun Moskow membantah terlibat dalam insiden tersebut.

Selama kunjungan, ratu secara resmi membuka Pusat Analisis Energetika yang baru, sebuah pusat penelitian bahan peledak. Dia dan William akan diperlihatkan peragaan persenjataan dan taktik yang digunakan dalam kontra intelijen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper