Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Retno dan Erick Thohir Kunjungi Swiss Bahas Kerja Sama Bilateral, Apa Saja?

Menlu Retno Marsudi menyatakan hasil lawatannya ke Swiss menghasilkan beberapa poin terkait kerja sama bilateral RI-Swiss.
Menlu Retno Marsudi/Kemlu
Menlu Retno Marsudi/Kemlu

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melakukan kunjungan ke Swiss untuk membahas terkait kerja sama bilateral dengan pemerintah Swiss dan kalangan swasta di negara itu. Sejumlah isu dibahas termasuk kerja sama pembangunan 2021 - 2024.

Kunjungan bilateral tersebut dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir dan wakil serta Sekjen Kementerian Kesehatan Oscar Primadi.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menjelaskan hasil pertemuan tersebut setidaknya menghasilkan beberapa poin. Pertama, Pemerintah Swiss untuk memasukan RI sebagai salah satu negara prioritas kerja sama pembangunan 2021 - 2024.

“Indonesia mengusulkan kiranya isu kesehatan dapat dimasukkan sebagai salah satu bidang kerja sama. Kerja sama kesehatan ini dapat berupa, antara lain, penguatan kerja sama antar institusi, telemedicine, riset dan inovasi,” kata Retno saat media breafing melalui virtual, Jumat (16/10/2020).

Kedua, Pemerintah RI mengharapkan agar ratifikasi Indonesia - EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE CEPA) dari pihak Swiss dapat segera dilakukan.

Ketiga, Indonesia mengharapkan agar negosiasi perjanjian investasi bilateral dapat diselesaikan paling lambat awal tahun 2021. Selain itu, RI mengusulkan agar kerja sama pendidikan vokasi dan revitalisasi Balai Latihan Kerja dapat menjadi bagian implementasi dari MoU on Labour and Employment.

Kelima, Indonesia mengharapkan ratifikasi Perjanjian Mutual Legal Assistance (MLA) segera diselesaikan oleh Swiss. Bagi pengusaha Swiss, Indonesia dinilai tetap merupakan negara yang atraktif dan menjadi tujuan bisnis mereka di Asia.

Saat ini Swiss menduduki peringkat ke-4 negara investor asing terbesar di Indonesia dari Eropa. Berdasarkan data BKPM, investasi Swiss di Indonesia secara kumulatif dari tahun 2015 - 2019 tercatat sebesar US$ 1,42 miliar dalam 1097 proyek.

Perdagangan kedua negara juga menunjukkan tren yang positif. Tahun ini hingga Juli 2020, nilai perdagangan kedua negara mencapai US$2,1 miliar. Angka ini bahkan telah melewati nilai perdagangan tahun 2019 yaitu US$900 juta.

Dalam pertemuan bilateral tersebut sejumlah perwakilan dari sektor swasta turut hadir, antara lain Stadler Rail, Roche dan Merck Sharp & Dohme.

Menteri BUMN dan Wamen BUMN juga secara terpisah melakukan pertemuan dengan perusahaan Eropa itu.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pemerintah Indonesia memastikan vaksinasi aman di Indonesia. Proses ini dilakukan secara transparan secara global.

“Kita pastikan ingin adanya keamanan untuk rakyat,” kata Erick.

Selain itu, Erick juga menyinggung kerja sama INKA, PT KAI dan produsen kereta api Swiss Stadler Rail terkait proyek pembangunan pabrik kereta api di Indonesia. Kerja sama itu diyakini akan membuat Indonesia mampu membuat gerbong kereta tingkat dunia.

“Kita apresiasi kepercayaan internasional kepada kita,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper