Bisnis.com, JAKARTA – Selama enam bulan ke depan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan Indonesia akan dihadapkan dengan fenomena badai La Nina.
Pemerintah Daerah rawan bencana diminta meningkatkan koordinasi untuk mengantisipasi kemungkinan bencana.
“Secara hidrologis dan biologis Indonesia rawan bencana. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah agar mewaspadai bencana alam 6 bulan ke depan. La Nina akan berdampak pada intensitas hujan sampai 40 persen di atas rata-rata dan memicu bencana alam hidrometeorologi, seperti banjir, angin kencang, puting beliung,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Kamis (15/10/2020).
Wiku menambahkan bahaya bencana itu sayangnya akan dihadapi banyak masyarakat Indonesia di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang menyulitkan penanganan karena membawa bahaya tersendiri pada masyarakat.
“Satgas mengimbau Pemda untuk meningkatkan koordinasi dengan BNPB, BPBD, TNI dan lembaga lainnya sebagai langkah antisipasi. Kita harus siap siaga sebelum itu terjadi,” tegas Wiku.
Dia menyebutkan beberapa upaya mitigasi yang dapat dilakukan antara lain melakukan perbaikan tata kelola air dari hulu ke hilir dan optimalisasi danau, embung, sungai, dan kanal untuk mengantisipasi debit air berlebih pada masa yang akan datang.
Satgas juga mengimbau Pemda dan pihak lain dapat menyiapkan contingency plan atau rencana darurat, karena harus disesuaikan dengan pandemi Covid-19.
“Ini harus disiapkan dengan matang untuk meminimalisir kerugian dan korban jiwa, dan memastikan lokasi pengungsian agar bisa meminimalisir penularan Covid-19,” imbuhnya.
Pemda diharapkan sudah bisa melakukan rekayasa pengungsian dengan baik agar nanti bisa dipastikan selalu layak dan bersih sehingga bisa mengurangi potensi penularan Covid-19 dan penyakit menular lainnya.
“Masyarakat diimbau agar dapat menghindari lokasi pengungsian di tenda jika tidak sangat terpaksa, dan memanfaatkan penginapan terdekat sebagai lokasi pengungsian. Kemudian, pastikan masyarakat punya masker cadangan, hand sanitzer, dan alat makan pribadi. Tetap jaga jarak, dan pastikan selalu ada petugas kesehatan di sekitar pengungsian,” tambahnya.
Terkait dengan pandemi, Pemda diharapkan juga bisa terus melakukan pengawasan yang ketat termasuk testing dan tracing jika dibutuhkan, serta agar ada sinergi antara Pemda, lembaga daerah, dan TNI/Polri, untuk menghindari klaster pengungsian.