Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Perintahkan Anies Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19 pada Akhir Oktober

Anies mengklaim, telah terjadi penurunan tingkat penyebaran Covid-19 pada klaster perkantoran selama 14 hari terakhir.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). Pemeriksaankondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). Pemeriksaankondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengantisipasi potensi peningkatan kasus Covid-19 di DKI Jakarta pada akhir Oktober 2020.

Luhut berkaca dari peningkatan kasus Covid-19 di wilayah DKI Jakarta yang sempat melampaui angka 60 persen pada libur panjang Agustus 2020 lalu. Hal itu disampaikan Luhut saat memimpin rapat koordinasi secara virtual terkait target testing dan tracing di Jabodetabek dan Bali pada Selasa (13/10/2020).

“Kita perlu membuat rencana untuk mengantisipasi hal ini", kata Luhut.

Rakor ini turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Bali I Wayan Koster, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta jajaran Kepolisian Daerah, Komando Daerah Militer, dan Kepolisian Resor di wilayah Jabodetabek serta Bali.

Sementara itu, Anies mengklaim, telah terjadi penurunan tingkat penyebaran Covid-19 pada klaster perkantoran selama 14 hari terakhir setelah dilakukan upaya targeted testing dan penelusuran kontak erat.

“Testing ini diterapkan secara gratis kepada 8.000 spesimen perharinya,” kata Anies.

Lebih lanjut, dia menerangkan, garda terdepan dari testing dan tracing ini adalah puskesmas kecamatan. Dia mengatakan di setiap puskesmas terdapat dua komponen. Pertama, digital tracer yang bertugas untuk melakukan investigasi kasus dan menindaklanjuti semua kontak eratnya.

Kedua, dia melanjutkan, koordinator lapangan di setiap kecamatan yang melibatkan 1.500 ASN dan relawan.

“Jika digital tracer hanya melakukan pelacakan kontak erat secara daring, koordinator lapangan terjun langsung ke lokasi untuk menemui dan mendampingi pasien serta melacak kontak eratnya,” tuturnya.

Selain itu, dia menegaskan, pihaknya telah menyediakan aplikasi Jakarta Terkini (JAKI) yang digunakan oleh lebih dari 800 ribu pengguna aktif di Jakarta. Aplikasi ini dapat digunakan untuk melaporkan pelanggaran protokol kesehatan maupun tracing pasien Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper