Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! Kasus Covid-19 Naik 5,9 Persen Selama Sepekan Terakhir

Wilayah yang menjadi kontributor utama terhadap kasus Covid-19 secara nasional diminta untuk segera menekan penambahan kasus.
Pelaksanaan tes swab di sebuah perumahan di Kelurahan Cilendek, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor./Antara
Pelaksanaan tes swab di sebuah perumahan di Kelurahan Cilendek, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah sempat menunjukkan tren penurunan pada pekan sebelumnya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan kenaikan kasus konfirmasi positif virus Corona (Covid-19) selama sepekan terakhir, hingga 11 Oktober.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan per 11 Oktober kasus mingguan naik 5,9 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Adapun, pada pekan sebelumnya Satgas melaporkan penurunan penambahan kasus sebanyak 7,4 persen.

“Ini adalah hal yang harus kita hindari. Penambahan kasus positif harusnya menurun setiap minggunya,” kata Wiku dalam koneferensi pers virtual, Selasa (13/10/2020).

Wiku mengatakan perlu perhatian khusus pada 5 besar provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi. Jawa Tengah dan Jawa Barat sempat keluar dari daftar tersebut, tetapi kembali masuk pada pekan lalu.

Sementara itu, Maluku, Riau, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Aceh sebaliknya. Sebelumnya, lima provinsi ini tercatat sebagai 5 besar wilayah dengan penambahan kasus tertinggi. Namun pada pekan lalu, seluruhnya tidak ada dalam daftar 5 besar.

Adapun 5 besar provinsi dengan penambahan jumlah kasus tertinggi pada periode 5 - 11 Oktober 2020 adalah:
1. Jawa Tengah naik 499 kasus atau dari 2.138 kasus menjadi 2.637 kasus.
2. Jawa Barat naik 383 kasus atau dari 2.959 kasus menjadi 3.342 kasus.
3. Papua Barat naik 314 kasus atau dari 356 kasus menjadi 670 kasus.
4. Sulawesi Selatan naik 277 kasus
5. Sulawesi Tenggara naik 204 kasus

Wiku mengatakan wilayah-wilayah tersebut harus melakukan evaluasi terkait penerapan protokol kesehatan agar kasus Covid-19 bisa lebih ditekan.

“Jangan masuk 5 besar kasus positif karena ini bukanlah prestasi,” tegas Wiku.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper