Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 328 santri di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, tertular Covid-19. Mereka berbagi pengalaman mengenai gejala awal terkena Covid-19, yaitu tak bisa membaui apa pun.
Hal itu mereka sampaikan saat beraudiensi dengan Bupati Banyumas Achmad Husein, Jumat (10/10/2020). Dialog itu kemudian diposting Achmad Husein melalui akun instagramnya, @ir_achmadhusein.
Berawal dari gejala seperti masuk angin, kemudian ketika merasa badan kondisinya membaik, ternyata muncul gejala kehilangan indera penciuman.
"Kok tiba-tiba nggak bisa mencium," tutur salah satu santriwati.
"Maksudnya mencium apa?" tanya Achmad Husein yang disambut gelak tawa para satriwati.
Santriwati itu menuturkan bahwa mereka tiba-tiba kehilangan indera penciuman, sehingga tidak bisa membaui minyak kayu putih yang baunya menyengat. Bahkan bau sabun mandi yang wangi pun tak bisa dirasakan.
"Bau minyak kayu putih tak terasa sama sekali. Sabun mandi dicium juga gak bisa bau," tutur santriwati itu.
Simak pengalaman santri banyumas tersebut dari postingan Instagram @ir_achmadhusein berikut ini.
Penuturan santriwati tersebut bisa menjadi pelajaran untuk mengenal gejala tertular virus Covid-19.
Bila Anda memiliki pengalaman gejala masuk angin kemudian tiba-tiba kehilangan indera penciuman seperti santri di Banyumas tersebut, segera melakukan rapid test ke Gugus Tugas Covid-19 terdekat, karena besar kemungkinan itu gejala penularan virus Covid-19.
Klaster pesantren di Kabupaten Banyumas muncul ketika 328 santri dinyatakan positif tertular Covid-19. Mereka kemudian dikarantina di tiga lokasi berbeda di wilayah Baturaden, sebuah destinasi wisata di lereng Gunung Slamet sisi selatan.
"Hingga hari ini sudah ada 83 santri yang dinyatakan sembuh dari total 328 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap," kata Kepala Dinas Kesehatan Banyumas Sadiyanto, seperti dilaporkan Bisnis.com, Selasa (6/10/2020).