Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korea Utara Gelar Parade Militer pada Tengah Malam, Ingin Pamer Kekuatan?

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengakui ada mobilisasi peralatan dan personel besar-besaran di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang pada Sabtu dini hari yang mengindikasikan adanya parade.
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un bersiap sebelum kembali ke negaranya di stasiun kereta di Vladivostok, Rusia, Jumat (26/4/2019)./Bloomberg-Andrey Rudakov
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un bersiap sebelum kembali ke negaranya di stasiun kereta di Vladivostok, Rusia, Jumat (26/4/2019)./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA – Korea Utara menggelar parade militer yang turut dihadiri Kim Jong-un untuk merayakan ulang tahun ke-75 Partai Buruh yang berkuasa di negara tersebut.

Dilansir dari Bloomberg, televisi pemerintah Korea Utara pada hari Sabtu (10/10/2020) menyiarkan rekaman parade batalion yang berbaris dan memamerkan deretan persenjataan di bawah lampu terang di alun-alun utama kota Pyongyang pada tengah malam.

Dalam video tersebut, Kim terlihat masuk tepat setelah jam besar berdetak pukul 00.00 dan resmi membuka parade tersebut. Kemudian, pawai dimulai dan dia memberikan pidato segera setelahnya.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengakui ada mobilisasi peralatan dan personel besar-besaran di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang pada Sabtu dini hari yang mengindikasikan adanya parade.

Acara tersebut ditujukan dapat memamerkan persenjataan nuklir yang menjadi salah satu tantangan keamanan paling menakutkan bagi pemenang pemilihan presiden AS nantinya.

Meskipun siaran lengkap parade tersebut belum ditayangkan di TV pemerintah, cuplikan ini menunjukkan bahwa Pemerintahan Kim memiliki persenjataan baru yang ia janjikan. Hal ini seakan menegaskan ancaman nulkir Korea Utara bagi AS.

“Korea Selatan juga menganalisis apakah Korea Utara meluncurkan rudal yang dirancang untuk menyerang AS,” ungkap pejabat militer Korsel kepada kantor berita Yonhap.

Salah satu senjata Korea Utara yang paling diantisipasi adalah rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM) yang dilengkapi teknologi bahan bakar padat.

Persenjataan tersebut diperkirakan dapat meluncur lebih cepat dibandingkan rudal dengan bahan bakar cair yang dimiliki Kim saat ini, sekaligus hanya memberi AS lebih sedikit waktu untuk menghancurkannya atau bersiap melakukan intervensi di udara.

Meskipun Korea Utara belum meluncurkan ICBM sejak November 2017, negara ini telah melakukan uji long-burn lama untuk mesin baru dan memperkenalkan berbagai macam roket berbahan bakar padat jarak pendek tahun lalu.

Pencapaian ini akan memberikan pukulan terbesar bagi pernyataan Trump bahwa pertemuan dengan Kim Jong-un pada 2018 dan 2019 telah memastikan bahwa Korea Utara bukan lagi ancaman nuklir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper