Bisnis.com, SAMARINDA - Satuan Tugas Covid-19 Kalimantan Timur (Kaltim) menyatakan ada tambahan 200 kasus baru positif Covid-19 di provinsi itu, sehingga jumlah totalnya naik menjadi sebanyak 9.763 kasus atau hampir mendekati 10 ribu orang.
"Jumlahnya terus merangkak naik, dan ada tambahan sebanyak 200 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim," kata juru bicara Satgas Covid-19 Provinsi Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat menyampaikan rilis harian secara virtual di Samarinda, Selasa (6/10/2020).
Dengan terus bertambahnya kasus baru dalam setiap harinya, kata dia, maka jumlah akumulasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah Kaltim sudah mendekati 10 ribu kasus.
"Secara akumulasi total kasus positif Covid-19 yang kami tangani saat ini sebanyak 9.763 kasus terkonfirmasi positif," katanya.
Ia menyebut tambahan kasus baru tersebar di sejumlah wilayah, dan kasus terbanyak terjadi di Kota Samarinda dengan jumlah tambahan 84 kasus baru.
Sementara, kasus lainnya terjadi di Kutai Barat 8 kasus,Kutai Kartanegara 30 kasus, Kutai Timur 23 kasus, Balikpapan 36 kasus dan Bontang 19 kasus.
"Dalam sepekan terakhir pergerakan kasus di Samarinda cukup tinggi, saat ini total kasus positif Covid-19 di Kota Samarinda sebanyak 2.082 kasus, dan 829 di antaranya masih menjalani perawatan medis," katanya.
Adapun, Kota Balikpapan sebagai peringkat tertinggi kasus Covid-19 di Provinsi Kaltim dengan jumlah total kasus 2.306 masih menyisakan 729 orang dalam perawatan medis.
Untuk kasus sembuh dilaporkan adanya penambahan sebanyak 151 kasus dengan rincian di Kutai Kartanegara 59 kasus, Kutai Timur 19 kasus,Mahakam Ulu 3 kasus,Paser 3 kasus,Balikpapan 39 kasus, Bontang 4 kasus dan Samarinda 24 kasus
Untuk kasus meninggal juga terjadi penambahan sebanyak 3 kasus yakni di Kutai Kartanegara 1 kasus dan Samarinda 2 kasus.
Kini, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah Kaltim berjumlah 9.763 kasus dengan rincian 6.690 kasus dinyatakan sembuh, 2.694 kasus masih menjalani perawatan medis dan 379 kasus dilaporkan meninggal dunia, demikian Andi Muhammad Ishak.