Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura Pertimbangkan Perlonggar Akses bagi Warga Negara Asing

Menteri Transportasi Singapura Ong ye Kung mengatakan bahwa sebuat gugus tugas yang terdiri dari elemen sejumlah kementerian tengah mempelajari kemungkinan pembukaan akses bagi lebih banyak pelancong luar negeri.
Pengunjung mengelilingi Rain Vortex di tengah-tengah Terminal Jewel di Bandara Internasional Changi, Singapura, Kamis (11/4/2019)./Bloomberg-Wei Leng Tayn
Pengunjung mengelilingi Rain Vortex di tengah-tengah Terminal Jewel di Bandara Internasional Changi, Singapura, Kamis (11/4/2019)./Bloomberg-Wei Leng Tayn

Bisnis.com, JAKARTA – Singapura tengah mencari cara yang aman untuk melonggarkan akses perbatasannya bagi warga negara asing setelah bandara Changi mencatatkan penurunan pengunjung terparah sepanjang sejarah.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (6/10/2020), Menteri Transportasi Singapura Ong ye Kung mengatakan bahwa sebuat gugus tugas yang terdiri dari elemen sejumlah kementerian tengah mempelajari kemungkinan pembukaan akses bagi lebih banyak pelancong luar negeri.

Gugus tugas tersebut juga tengah meninjau proposal oleh pemangku kepentingan dan publik. Ong mengungkapkan Singapura akan menerima pengunjung selama mereka sepakat untuk melakukan tes Covid-19 dan penelusuran kontak.

“Pesan yang ingin kami kirim ke dunia adalah Singapura mulai membuka kembali perbatasannya,” kata Ong, seperti dikutip Bloomberg.

“Apa yang dipertaruhkan bukan hanya ratusan ribu tenaga kerja, tetapi status kami sebagai pusat udara, relevansi Singapura dengan dunia, kelangsungan ekonomi, dan pada pada akhirnya kemampuan untuk menentukan masa depan kita sendiri,” lanjutnya.

Singapura menjanjikan stimulus senilai S$100 miliar (Rp1,08 triliun) untuk mengurangi dampak negatif pandemi, termasuk memberikan subsidi upah dan inisiatif transformasi digital.

Jumlah pengunjung di Changi telah merosot ke level terendah sejak dibangun pada tahun 1981. Saat ini, lalu lintas bandara yang pernah menjadi bandara tersibuk ketiga di Asia untuk penerbangan internasional tersebut hanya mencapai 1,5 persen dari sebelum Covid.

Ong mengatakan Singapura rencananya mengganti persyaratan karantina 14 hari pada saat kedatangan dengan pengujian yang lebih ketat dan berulang serta pelacakan kontak.

Bandara Changi saat ini memiliki kapasitas tes usap sebanyak 10.000 penumpang per hari, dan akan menambah laboratorium penguji khusus dalam beberapa bulan ke depan.

Singapura telah melonggarkan pembatasan perbatasan bagi pengunjung dari Selandia Baru dan Brunei. Pengunjung dari kedua negara tersebut tetap diwajibkan melakukan tes namun tidak perlu melakukan karantina.

Sementara itu, wisatawan dari Australia dan Vietnam akan diizinkan akses serupa mulai Kamis. Singapura juga telah setuju untuk membuka pintu bagi pengunjung asal China, Korea Selatan, Jepang, dan negara lain untuk keperluan bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper