Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Angka Kematian Covid-19 Ditekan, Begini Maksudnya

Hal ini jadi simpang siur lantaran jika persentase tingkat kematian ingin ditekan artinya angka kasus harus ditingkatkan.
Dewi Nur Aisyah, anggota Tim Pakar  Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19./Istimewa
Dewi Nur Aisyah, anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Baru-baru ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar masyarakat dan pemerintah bersama-sama menekan tingkat kematian.

Hal ini jadi simpang siur lantaran jika persentase tingkat kematian ingin ditekan artinya angka kasus harus ditingkatkan.

Merespons hal tersebut, Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan bahwa yang dimaksud bukanlah tingkat secara persentase, tapi tambahan kasus meninggal setiap harinya agar bisa dikurangi.

“Kemarin sempat ramai bahwa Presiden meminta tingkat kematian ditekan, artinya kita harus menambahkan kasus dong? Bukan begitu, jadi sebetulnya targetnya adalah penambahan jumlah absolut kematian per minggu ini turun,” jelas Dewi pada konferensi pers, Rabu (30/9/2020).

Pasalnya, kasus kematian tidak bisa diutak-atik seperti kasus positif yang bisa sembuh, sehingga jumlahnya tidak akan berkurang.

“Kalaupun ada penambahan agar semakin hari semakin kecil, jadi bukan bicara tingkat kematian, tapi agar jumlah penambahannya yang makin kecil,” imbuhnya.

Per 27 September 2020 lalu, Presiden Joko Widodo memaparkan rata-rata kasus aktif di Indonesia sebanyak 22,46 persen. Jumlah tersebut sedikit lebih rendah daripada rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 23,13 persen.

Sedangkan angka kematian akibat Corona di Indonesia mencapai 3,77 persen, sedikit lebih tinggi dari rata-rata dunia yang rata-rata kasus kematian karena Corona sebanyak 3,01 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper