Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waduh! Kehamilan yang Tak Diinginkan di Filipina Melonjak Gara-Gara Pandemi

Badan PBB memperkirakan tingkat kehamilan tak diinginkan melonjak hingga 2,6 juta jika pembatasan pergerakan karena pandemi virus corona tetap diberlakukan hingga akhir tahun.
Kawasan kumuh di Tondo, Manila, Filipina./Antara/Reuters
Kawasan kumuh di Tondo, Manila, Filipina./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat kehamilan yang tak diinginkan di Filipina diperkirakan meningkat 50 persen di masa pandemi Covid-19 hingga akhir tahun.

Dilansir dari Bloomberg, Dana Penduduk Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) memperkirakan tingkat kehamilan tak diinginkan melonjak hingga 2,6 juta jika pembatasan pergerakan karena pandemi Covid-19 tetap diberlakukan hingga akhir tahun.

UNFPA menyebut tingakan karantina juga menyebabkan 60 ibu meninggal saat melahirkan tambahan setiap bulannya karena pembatasan pergerakan membatasi akses lebih dari dua juga wanita mengakses kebutuhan keluarga berencana.

"Angka-angka tersebut sendiri sudah menjadi epidemi," ungkap staf program gender UNFPA di Filipina, Aimee Santos, pada sidang Senat hari Selasa (29/9/2020), seperti dikutip Bloomberg.

Negara dengan populasi 108,4 juta ini, sekaligus yang tertinggi kedua di Asia Tenggara, tetap memberlakukan pembatasan longgar di Manila hingga Oktober. Filipina juga menjadi negara Asia Tenggara yang mengalami wabah terburuk, dengan total infeksi Covid-19 melampaui 307,000 kasus pada hari Senin (28/9).

 “Masalah perempuan dan anak-anak ini sebagian besar tidak diketahui selama pandemi. Saatnya menempatkan mereka di depan," kata Senator Filipina Risa Hontiveros, kepala komite perempuan Senat.

Senator Risa juga mendukung seruan agar lebih banyak menempatkan pejabat wanita di gugus tugas Covid-19 di negara tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper