Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Doni Monardo mengatakan telah menerima perkiraan biaya uji usap atau swab test dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan).
“BPKP telah memberikan estimasi harga. Untuk yang sifatnya kontraktual itu sebesar Rp439.000 per spesimen, sedangkan untuk yang sifatnya mandiri, usulan dari BPKP adalah sebesar Rp797.000,” kata Doni Monardo, mengutip situs resmi Sekretariat Kabinet, Selasa (29/9/2020).
Namun, Doni menyatakan biaya itu masih akan dievaluasi oleh tim dari Kementerian Kesehatan sehingga tidak memberatkan masyarakat. Selain itu harga mesti sesuai agar tidak merugikan para pengusaha yang bergerak di bidang jasa pemeriksaan laboratorium.
Adapun, saat ini harga tes swab di rumah sakit sangat variatif. Beberapa rumah sakit mematok harga antara Rp1 juta hingga Rp3 juta, tergantung berapa lama hasil pemeriksaan keluar. Adapula rumah sakit yang memasang harga sekitar Rp500.000.
Seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Jansen Sitindaon meminta pemerintah untuk mengatur biaya tes swab dan tes rapid mandiri agar masyarakat tidak dirugikan.
"Karena tes adalah kunci deteksi Corona, baiknya pemerintah @KemenkesRI segera keluarkan aturan standarisasi harga swab mandiri," kata Jansen melalui cuitan Twitter, Selasa (15/9/2020).
Baca Juga
Jansen menambahakan bahwa kesadaran masyarakat untuk melakukan tes swab sudah tinggi. Hanya saja kondisi yang terjadi saat ini biaya menjadi kendala.
"Buat terjangkau dan harganya sama di semua rumah sakit. Orang secara sadar sudah mau tes dirinya malah mahal sekali dan kemarin saya swab kena 2,4 Juta," ujarnya.
Sementara itu, uji spesimen berdasarkan tes swab secara nasional telah mencapai target, yakni 30.000 spesimen per hari. Bersasarkan data Kementerian Kesehatan, spesimen yang diperiksa pada Senin (28/9/2020) pukul 12.00 WIB tercatat mencapai 32.189 orang dalam 24 jam terakhir.
Sepanjang September, hingga menjelang akhir bulan, jumlah spesimen hampir selalu mencapai target. Namun masih terjadi kesenjangan kapasitas laboratorium antar daerah.