Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tepis Tuduhan Trump terkait Covid-19, China: Tidak Berdasar!

Di Sidang Majelis Umum PBB, Trump mengulangi klaim yang sering dilontarkannya dalam kampanye jelang pilpres AS bahwa Covid-19 adalah 'virus China'.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bersama Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bersama Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj

Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun menampik tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Sidang Majelis Umum PBB terkait penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Trump menyerukan agar China dimintai pertanggungjawaban atas pandemi tersebut lantaran melepaskan virus Corona ke dunia.

"China dengan tegas menolak tuduhan yang tidak berdasar," kata Zhang Jun, Selasa (22/9/2020) waktu setempat, seperti dikutip Antara dari Anadolu, Rabu (23/9/2020).

Sebelumnya dalam pidato di Sidang Majelis Umum PBB, Trump mengulangi klaim yang sering dilontarkannya dalam kampanye jelang pemilihan presiden Amerika Serikat yang bakal yang dihelat November 2020, bahwa Covid-19 adalah 'virus China'.

Sebaliknya, dalam pidatonya di depan Majelis Umum PBB, Presiden China Xi Jinping mendesak negara-negara anggota PBB untuk menghindari 'politisasi' virus.

"Kita umat manusia sedang memerangi Covid-19. Orang-orang dari berbagai negara telah berkumpul, menunjukkan keberanian, ketetapan hati, dan kasih sayang. Virus akan dikalahkan. Umat manusia akan memenangkan pertempuran ini," kata Xi.

Presiden Xi mendorong setiap negara untuk bekerja sama sebagai satu keluarga besar dan mengatasi perselisihan ideologis serta tidak jatuh ke dalam perangkap 'benturan peradaban'.

Dia menyebut Covid-19 sebagai ;ujian utama kapasitas pemerintahan negara' dan 'juga ujian sistem tata kelola global. Xi pun mengimbau semua negara untuk tetap setia pada multilateralisme dan menjaga sistem internasional dengan PBB sebagai intinya.

“China adalah negara berkembang terbesar di dunia...sebuah negara yang berkomitmen untuk pembangunan yang damai, terbuka, kooperatif dan bersama. Kami tidak akan pernah mencari hegemoni, ekspansi, atau lingkup pengaruh. Kami tidak memiliki niat untuk berperang baik dalam Perang Dingin atau perang panas dengan negara mana pun,” Xi menambahkan.

Dia mengatakan bahwa China akan terus mempersempit perbedaan dan menyelesaikan perselisihan dengan pihak lain melalui dialog dan negosiasi.

“Kami tidak berusaha untuk hanya mengembangkan diri kami sendiri atau terlibat dalam permainan zero-sum (suatu kondisi di mana ke­un­tung­an yang diperoleh satu pihak menye­babkan kerugian untuk pihak lain). Kami tidak akan mengejar pembangunan secara tertutup," kata dia.

Presiden Xi juga mengumumkan dana tambahan sebesar 50 juta dolar AS (sekitar Rp742 miliar) untuk Rencana Respons Kemanusiaan Global Covid-19 PBB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper