Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puncak Pandemi Covid-19 Akhir 2020? Begini Penjelasan Pakar Epidemiologi

Jika ingin menangani wabah Covid-19 sambil mempertahankan pertumbuhan ekonomi perlu strategi Double Zero.
Anggota Satpol PP melakukan penertiban di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat./Antara
Anggota Satpol PP melakukan penertiban di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan bahwa sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda Indonesia bakal segera mencapai puncak pandemi Covid-19.

“Mas Jubah [Juru Wabah] memastikan bahwa pandemi di Indonesia belum ada tanda-tanda dapat diatasi di akhir 2020,” cuit Pandu melalui akun twitternya @drpriono1, Rabu (23/9/2020).

Hal itu juga menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa Indonesia juga dipastikan akan menuju jurang resesi.

Menurut Pandu, apabila ingin menangani wabah Covid-19 sambil mempertahankan pertumbuhan ekonomi perlu strategi ‘Double Zero’. Namun, Pandu menilai memang sulit untuk berkomunikasi dengan pengurus kebijakan ekonomi Indonesia.

“Strategi Double Zero ini ketika pertumbuhan ekonomi masih selamat, meskipun di angka nol setidaknya tidak sampai negatif, sambil mempertahankan agar tambahan kasus Covid-19 terus berkurang, kalau bisa mendekati nol,” imbuhnya.

Pandu juga menegaskan agar pemerintah lebih transparan dalam mengumumkan data kepada masyarakat, terutama terkait angka kematian.

“Setiap hari kita diberikan angka pandemi, interpretasi angka tentang jumlah kasus, insiden, zonasi, kematian, kesembuhan. Bila diperlukan mengubah definisi, agar terlihat kilapnya [window dressing]. Angka yang sesungguhnya biasanya LEBIH TINGGI. Jadi kita perlu cerdas dan kritis,” katanya.

Pandu menegaskan bahwa kematian akibat pandemi perlu dicegah, jangan sampai meninggal.

Pelajari setiap kasus kematian agar bisa diperbaiki. Jangan dengan asumsi atau ingin mengubah definisi kematian dan agar jangan berbohong dengan statistik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper