Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO: Eropa Sangat Mengkhawatirkan, Kasus Covid-19 Tembus 30 Juta

Lonjakan kasus Covid-19 pada September ini "seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua" setelah Eropa mencatat rekor baru minggu lalu.
Lambang WHO di pintu utama kantor pusatnya di Jenewa, Swiss/ Bloomberg-Stefan Wermuth
Lambang WHO di pintu utama kantor pusatnya di Jenewa, Swiss/ Bloomberg-Stefan Wermuth

Bisnis.com, JAKARTA - Infeksi Virus Corona mencapai 30 juta di seluruh dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan "tingkat penularan yang sangat mengkhawatirkan" di seluruh Eropa dan meminta agar tidak mempersingkat periode penguncian.

Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, mengatakan lonjakan kasus Covid-19 pada September ini "seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua" setelah Eropa mencatat rekor baru minggu lalu, dengan sekitar 54.000 kasus tercatat dalam 24 jam.

"Selain angka-angka ini mencerminkan pengujian yang lebih komprehensif, angka ini juga menunjukkan tingkat penularan yang mengkhawatirkan di seluruh kawasan," katanya dalam konferensi pers online dari Kopenhagen seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (18/9/2020).

Lebih dari 30 juta infeksi dan lebih dari 943.000 orang telah meninggal sejak Virus corona baru muncul di China akhir tahun lalu.

Eropa menyumbang 4,7 juta dari total tersebut.

Di seluruh Eropa, pemerintah berjuang untuk menahan lonjakan kasus baru di samping menghindari kerusakan baru pada ekonomi.

Pemerintah juga memberlakukan pembatasan baru yang luas pada populasi  yang rentan akibat virus.

Otoritas Prancis dilaporkan sedang mempersiapkan pembatasan yang lebih ketat di beberapa kota untuk mengurangi lonjakan kasus Covid-19.

Negara itu melaporkan hampir 10.000 kasus baru per hari selama seminggu terakhir.

Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan langkah-langkah baru akan diumumkan untuk Lyon dan Nice pada Sabtu (19/9/2020), setelah pembatasan pertemuan publik diberlakukan pekan ini di Bordeaux dan Marseille.

Di Inggris, langkah-langkah baru akan berlaku mulai hari ini waktu setempat dan Perdana Menteri Boris Johnson memperingatkan bahwa pub harus tutup lebih awal untuk membantu menghindari "gelombang kedua" kasus Virus Corona.

Warga Inggris timur laut, termasuk Kota Newcastle dan Sunderland, tidak lagi diizinkan untuk bertemu orang di luar rumah mereka sendiri.

Pemerintah, yang menghadapi kritik atas kurangnya kapasitas pengujian, memberlakukan aturan di seluruh Inggris pada Senin  (14/9/2020), dengan membatasi pertemuan hingga enam orang.

Alasannya, kasus harian telah mencapai tingkat yang tidak pernah terjadi  sejak awal Mei.

Inggris menjadi negara terparah di Eropa dengan hampir 42.000 kematian.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper