Bisnis.com, JAKARTA - Partai baru yang didirikan oleh Amien Rais dinilai sulit bersaing memperebutkan suara pemilih Islam, khususnya Muhammadiyah.
Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan Amien Rais telah menyatakan bahwa partai baru itu akan berasaskan Islam.
Dengan begitu, partai baru Amien Rais itu bakal bersaing dengan partai berhaluan Islam lainnya. Dengan posisi seperti itu, menurut Karyono, partai baru bentukan Amien sulit untuk berkembang lebih besar.
“Mungkin Amien berharap dapat merebut suara dari basis Muhammadiyah secara signifikan dan berharap dukungan dari golongan umat Islam lainnya. Tetapi nampaknya tidak semudah membalikkan telapak tangan," ujar Karyono.
Menurut Karyono basis pemilih Muhammadiyah menyebar ke sejumlah partai.
"Sebagian preferensi pemilih Muhammadiyah menyalurkan aspirasinya ke PAN, sebagian lagi ke partai lain di mana sejumlah partai juga mengakomodir tokoh-tokoh Muhammadiyah yang tentu saja dapat menyedot suara Muhammadiyah,” ujarnya, Jumat (11/9/2020).
Karyono menambahkan umat Islam yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama dan lain-lain telah menjadi rebutan sejumlah partai, tidak hanya partai islam tapi juga partai nasionalis.
Karena itu, lanjut Karyono, Amien cs harus bekerja keras untuk merebut ceruk pemilih yang dinilai sudah terkapling. Salah satu caranya dengan membuat diferensiasi yang membedakan dari yang lain.
“Jika gagal membangun deferensiasi yang dapat menarik simpati, sulit bagi Amien Rais dan koleganya meloloskan partainya ke Senayan,” tambah Karyono.
Dia melihat, Amien sengaja mengambil posisi diametral dan nonkompromis dengan pemerintahan Jokowi, sebagai salah satu pembeda.
Sikap politik dan pemikiran Amien berpotensi akan mendominasi gerak partai tersebut sehingga ibarat kapal ke mana akan berlabuh, akan tergantung kepada nahkodanya, yaitu Amien Rais.
Menjadikan Amien Rais sebagai fokus dinilai Karyono ada sisi positifnya. Partai baru itu masih bisa menampung suara yang kecewa dengan PAN pimpinan Zulkifli Hasan. Juga, bisa menampung sebagian suara yang tidak puas dengan pemerintahan dan keadaan saat ini.
Sedangkan sisi minusnya adalah menurunnya pamor Amien Rais dan meningkatnya sentimen negatif terhadap sosok yang menjadi salah satu lokomotif reformasi tersebut.