Bisnis.com,JAKARTA - Donald Trump tengah mempertimbangkan untuk merogoh kocek hingga US$100 juta untuk keperluan kampanye Pilpres 2020. Gagasan tersebut diutarakan Trump dengan sejumlah kalangan dari lingkaran dekatnya, menurut pemberitaan Bloomberg.
Bila wacana itu terealisasi, artinya uang yang bakal dikeluarkan politikus Republik tersebut bakal lebih besar dari Pilpres sebelumnya. Pada 2016 lalu, saat mengalahkan Hillary Clinton, Trump cuma merogoh duit pribadi senilai US$ 66 juta dari kantongnya.
Tim Murtaugh, juru bicara kampanye Trump, enggan berkomentar banyak terkait kabar tersebut.
Dia tak menampik bahwa ada kemungkinan kebutuhan kampanye Trump bisa naik 2 kali lipat. Hanya saja, Murtaugh enggan merinci secara spesifik berapa nominal yang akan bersumber dari kekayaan pribadi Trump.
"Penggalangan dana yang dilakukan tim Presiden Trump telah memecahkan rekor dan kami sedang berhati-hati dalam menyusun anggaran, sehingga investasi kami bisa bernilai 2 kali lipat dibandingkan pada 2016 lalu," kata Murtaugh seperti diwartakan Bloomberg, Selasa (8/9/2020).
Sebelumnya, Bloomberg mencatat bahwa aset kekayaan Trump telah susut US$ 300 juta sejak dirinya menjabat sebagai orang nomor satu AS pada 2016 silam.
Baca Juga
Pada 2015, Bloomberg mencatat kekayaan Trump berkisar US$3 miliar. Kini, angka tersebut menyusut 10 persen menjadi US$ 2,7 miliar.
Dari penurunan tersebut, US$ 200 juta di antaranya terjadi hanya dalam kurun setahun terakhir. Artinya, penurunan terparah aset Trump terjadi sepanjang 2019-2020.
Aset terbesar Trump saat ini ada pada kepemilikannya terhadap Vornado yang disetimasi setara US$685 juta. Disusul dengan bangunan lapangan golf dan resort, yang diperkirakan mencapai US$ 430 juta.