Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Calon Kuat PM Jepang Sebut Pemotongan Pajak Konsumsi Bukan Pilihan

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga, yang jadi kandidat kuat pengganti Shinzo Abe, kembali melontarkan pendapatnya terkait kebijakan pemerintah.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menjadi salah satu calon kuat untuk penganti Shinzo Abe/Bloomberg
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menjadi salah satu calon kuat untuk penganti Shinzo Abe/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Yoshihide Suga, Calon kuat Perdana Menteri Jepang, kembali melontarkan pendapatnya terkait kebijakan yang akan diambil pemerintah.

Calon pengganti Shinzo Abe itu mengatakan pemotongan pajak konsumsi bukanlah pilihan. Dilansir Bloomberg Sabtu (5/9/2020), Suga, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Mainichi, bahwa pendapatan pajak yang diperoleh dari kenaikan pajak konsumsi tahun lalu diperlukan.

"Untuk membantu kaum muda membayar pendidikan untuk anak-anak, sehingga tidak memungkinkan untuk diturunkan," jelasnya.

Suga, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, juga mengatakan majelis tidak boleh dibubarkan untuk pemilihan sampai infeksi virus corona atau Covid-19 mereda. Majelis berakhir pada Oktober 2021.

"Pemerintah harus menerapkan kebijakan untuk melindungi pekerjaan dan operasi bisnis untuk melawan dampak virus," kata Suga.

Sebelumnya, Yoshihide Suga berjanji untuk mempertahankan kebijakan moneter Shinzo Abe.

Suga mengatakan bahwa dia mencalonkan diri sebagai Presiden Partai Demokrat Liberal atau LDP karena tampaknya telah meraih keunggulan yang hampir tidak dapat disalip oleh dua saingannya meski pemilihan baru akan diselenggarakan pada 14 September mendatang.

Antara faksi-faksi yang telah menunjukkan dukungan untuk Suga dan belasan anggota parlemen di kubu nonbloknya sendiri, penghitungannya sudah mencapai 276 suara, atau sekitar 10 lebih banyak daripada yang dia perlukan untuk mengambil alih kepemimpinan partai yang berkuasa.

"Secara pribadi saya ingin melanjutkan Abenomics dengan rasa tanggung jawab yang kuat, dan memajukannya. Saya ingin menjaga hubungan dengan Bank of Japan sama seperti Perdana Menteri Abe," kata Suga

Salah satu keputusan ekonomi kunci dari perdana menteri baru akan menjadi waktu peralihan untuk merangsang kembalinya pertumbuhan, daripada berfokus pada bantuan penunjang kehidupan untuk bisnis dan rumah tangga.

Suga juga mengatakan dia akan menjadi kandidat berkelanjutan di front diplomatik, berusaha untuk menjaga hubungan baik yang dipelihara Abe dengan Presiden AS Donald Trump.

Dia juga diharapkan melanjutkan pekerjaan Abe untuk menyelesaikan sengketa wilayah dengan Rusia dan memenangkan kembalinya warga Jepang yang diculik oleh Korea Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper