Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uji Praklinis Vaksin Merah Putih Ditargetkan Rampung Awal 2021

Pengujian praklinis vaksin Merah Putih diharapkan sudah selesai pada awal 2021 dan bibit vaksinnya bisa diserahkan ke PT Bio Farma
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio menyatakan bahwa progres pengembangan vaksin Merah Putih untuk Covid-19 saat ini telah mencapai 50 persen.

"Sudah 50 persen, kami tinggal menunggu protein rekombinan itu dari sistem ekspresi yang menggunakan sel mamalia," kata Amin saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Jumat (4/9/2020).

Amin berharap dalam dua sampai tiga bulan ke depan Eijkman bisa melakukan uji praklinis vaksin Merah Putih, yang dikembangkan dengan platform subunit protein rekombinan, pada hewan.

"Diharapkan nanti bisa selesai di awal tahun depan," ujarnya.

Mengenai kemajuan proses pengembangan vaksin, Amin menjelaskan bahwa saat ini Lembaga Eijkman sudah bisa mengamplifikasi gen sasaran dari bagian virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Gen itu sudah diklon dan klon-klonnya sudah dimasukkan ke dalam sel mamalia dan sel ragi yang merupakan sistem ekspresi.

"Kami mengembangkan dua sistem (ekspresi), satu dengan menggunakan sel mamalia dan kedua dengan sel ragi," kata Amin.

Amin menjelaskan bahwa proses berikutnya adalah menunggu sel-sel itu mengekspresikan protein rekombinan yang sudah didesain. Jika sudah didapatkan protein rekombinan, maka protein rekombinan itu akan disuntikkan pada hewan dalam tahapan uji praklinis.

Pengujian praklinis itu diharapkan sudah selesai pada awal 2021 dan bibit vaksinnya bisa diserahkan ke PT Bio Farma, yang akan memformulasikan bibit vaksin agar bisa disiapkan untuk uji klinis pada manusia.

"Dari skala laboratorium ke skala industri itu harus diformulasikan kembali untuk disiapkan untuk bisa disuntikkan ke manusia," jelasnya.

Amin mengatakan bahwa uji klinis fase satu pada manusia akan bisa dilakukan pada trimester kedua tahun 2021. Uji klinis fase satu bisa dilakukan setelah kandidat vaksin diformulasikan agar bisa disuntikkan ke manusia.

Menurutnya, hal itu akan dilakukan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Komisi Etik di Kementerian Kesehatan memberikan izin.

"Proses perizinan itu diharapkan lebih singkat mungkin dalam dua minggu sudah selesai," kata Amin.

Dia mengatakan kemungkinan vaksin Merah Putih bisa diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia pada akhir 2021.

Dia menjelaskan pula bahwa Lembaga Eijkman mulai mengembangkan vaksin dengan platform lain.

"Itu hanya sebagai cadangan saja, bukan sebagai mainstream, artinya kita juga mempelajari apa yang sudah dilakukan di China dengan whole virus. Tapi itu bukan yang utama, yang utama adalah (yang berbasis) protein rekombinan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper