Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Macron Minta Lebanon Segera Bentuk Pemerintahan Baru

Sedikitnya, 200 orang tewas akibat ledakan yang disebabkan oleh amonium nitrat yang disimpan secara tidak aman di pelabuhan kota.
Presiden Prancis Emmanuel Macron./Reuters
Presiden Prancis Emmanuel Macron./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta Lebanon untuk segera membentuk pemerintahan baru menyusul penunjukan perdana menteri baru Mustapha Adib.

Mantan Duta Besar Lebanon untuk Jerman, Mustapha Adib dilaporkan telah mengambil peran baru dengan dukungan dari sebagian besar anggota parlemen.

Pejabat senior Lebanon mengatakan mediasi dari Macron sangat penting dalam mencapai konsensus tentang penunjukan pemimpjn baru itu.

Pemerintah terakhir mengundurkan diri setelah ledakan dahsyat di ibu kota Beirut, pada 4 Agustus 2020.

Sedikitnya, 200 orang tewas akibat ledakan yang disebabkan oleh amonium nitrat yang disimpan secara tidak aman di pelabuhan kota.

Macron tiba di Beirut kemarin untuk kunjungan keduanya sejak ledakan mematikan itu. Selama di sana, dia diharapkan dapat mendorong politisi Lebanon untuk mengatasi korupsi dan pemborosan keuangan.

Berbicara kepada wartawan, dia mengatakan pemerintahan baru harus dibentuk "secepat mungkin" sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Adib seperti dikutip BBC.com, Selasa (1/9/2020).

Akan tetapi, selama kunjungannya, Macron disambut oleh pengunjuk rasa yang meneriakkan "tidak ada Adib" yang menandakan bahwa pengangkatan Adib dipandang oleh beberapa orang sebagai kelanjutan dari status quo negara.

Para pengunjuk rasa telah melakukan aksi massa di seluruh Lebanon sejak Oktober dengan menyerukan perombakan total sistem politik.

Kekuasaan sebagian besar didasarkan pada kepentingan sektarian di negara tersebut, dan pemerintahan berturut-turut telah dituduh memiliki kepemimpinan yang tidak efektif dan elitis.

Dalam konferensi pers pertamanya sebagai Perdana Menteri Lebanon, Mustapha mengajak seluruh rakyat Lebanon untuk memulihkan negara tersebut.

"Tidak ada waktu untuk berkata-kata, janji, dan keinginan, tetapi untuk bekerja sama dengan semua orang demi pemulihan negara kita," kata Adib.

Dia menambahkan akan membentuk pemerintahan yang berisi orang-orang berkompeten untuk menangani Lebanon yang sedang dilanda krisis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper