Bisnis.com, JAKARTA - DPR meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem agar membagikan subsidi pulsa untuk pengajar dan peserta didik secara merata dan transparan.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti mengaku khawatir dana bantuan yang berasal dari APBN tersebut disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Dia berharap Nadiem Makariem menggandeng pihak operator telekomunikasi yang memiliki sistem dan kualitas terbaik.
"Kemendikbud harus dapat memilih operator yang memiliki jaringan yang baik. Jangan sampai nanti Kemendikbud salah pilih operator telekomunikasi sehingga pulsa yang diberikan kepada guru atau peserta didik tidak bisa dimanfaatkan untuk proses PJJ,” tuturnya dalam keterangan resminya, Sabtu (29/8/2020).
Selain itu, kata Agustina, Kemendikbud juga harus memperhatikan guru dan peserta didik yang saat ini tidak memiliki fasilitas telepon seluler. Menurut Agustina, ketika Panitia Kerja Pembelajaran Jarak Jauh (Panja PJJ) melakukan pemantauan, masih banyak guru dan peserta didik yang belum memiliki fasilitas telepon seluler, ditambah belum merata akses Internet di sejumlah daerah.
"Kemendikbud harus memperhatikan rekomendasi yang diberikan Panja PJJ, termasuk ketika dalam membuat materi PJJ,” katanya.
Sebelumnya, dalam rekomendasi Panja disebutkan dalam membuat kebijakan PJJ, Kemendikbud juga harus mempertimbangkan kemampuan, sekaligus pengetahuan, dan keterampilan orang tua/wali untuk mendampingi proses pembelajaran dari rumah, termasuk kemampuan orang tua/wali peserta didik untuk menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran jarak jauh.
Baca Juga
Semua itu dimasukkan dalam kurikulum yang dibuat oleh Kemendikbud. Panja meminta agar Kemendikbud dapat menyelaraskan regulasi yang ada agar tidak melanggar UU.
Seperti diketahui, Kemendikbud RI memastikan semua murid dan guru akan mendapatkan bantuan pulsa untuk menunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah Kemendikbud Jumeri menjelaskan setiap bulannya semua anak murid diberikan subsidi Rp35.000 atau setara dengan 35 GB data internet. Adapun, untuk para guru akan diberi bantuan Rp42.000 atau setara 42 GB.
“Cara pemberiannya, setiap peserta didik yang punya nomor HP, sekolah sudah punya daftarnya, karena setiap kelas punya grup WA. Itu dimasukan ke Dapodik, nomor dicantumkan sesuai dengan nama dan NISN siswa, Kemudian Kepala Sekolah menandatangani pakta integritas, dan diupload ke dapodik,” kata Jumeri, Jumat (28/8/2020).