Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan perubahan perilaku masyarakat yang lebih disiplin dalam mencegah Covid-19 lebih utama ketimbang vaksin.
Hal ini disampaikan saat tanya jawab bersama media asing, Jumat (28/8/2020). Dia mengatakan seluruh negara di dunia sedang berlomba-lomba mendapat akses vaksin, termasuk Indonesia.
Dengan populasi yang sangat besar, pemerintah harus bisa memastikan vaksin dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
"Di saat yang sama, vaksin bukan hanya satu-satunya faktor yang dapat menghentikan pandemi. Langkah preventif adalah pendekatan terbaik untuk melawan wabah ini," ujarnya.
Pemerintah hendak memastikan, beberapa bulan sebelum vaksin tersedia, perilaku masyarakat berubah guna mencegah infeksi virus.
"Tidak benar jika kita tidak lagi menerapkan protokol kesehatan masyarakat untuk mendapatkan vaksin. Tidak seorang pun di dunia ini yang menunjukkan bahwa vaksin adalah solusinya," imbuhnya.
Baca Juga
Saat ini, Indonesia telah membangun kerja sama dengan China dan Korea Selatan untuk mengembangkan vaksin Covid-19. Indonesia telah menanda tangani perjanjian 290 juta dosis vaksin dari Sinovac dan Sinopharm.
Keduanya masih harus melewati uji klinis sampai punya lisensi distribusi. Vaksinasi akan dilakukan setelah uji klinis selesai dan menunjukkan hasil yang bagus.