Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Karhutla, BNPB Terjunkan 6.000 Personel di 6 Provinsi

BNPB telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencegah karhutla pada masa pandemi Covid-19.
Petugas gabungan dari BPBD Aceh Barat, BKSDA Aceh, TNI/Polri dan Dinas Kehutanan Aceh memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Petugas gabungan dari BPBD Aceh Barat, BKSDA Aceh, TNI/Polri dan Dinas Kehutanan Aceh memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan berbagai antisipasi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang hampir terjadi di beberapa provinsi untuk tahun ini.

Sampai saat ini, BNPB telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencegah karhutla pada masa pandemi Covid-19.

 “BNPB telah meminta pemerintah daerah di tingkat provinsi, kabupaten dan kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pencegahan menghadapi karhulta, seperti penetapan status siaga darurat,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan pers, Senin (24/8/2020).

Pencegahan dapat dilakukan antara lain dengan pemadaman titik api sedini mungkin melalui satuan tugas darat maupun udara.

Untuk upaya tersebut, BNPB mengerahkan 6.000 personel yang diterjunkan keenam provinsi. Keenam provinsi tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Setiap provinsi mendapatkan dukungan 1.000 personel dengan komposisi personel di setiap daerah terdiri TNI dan Polri 40 persen, Manggala Agni 20, masyarakat 30, dan berbagai unsur 10.

Sedangkan satuan udara, BNPB dan BPBD menggunakan pemadaman menggunakan water-bombing dan teknologi modifikasi cuaca. Pelaksanaan water-bombing akan dilakukan menggunakan armada helikopter yang telah ditempakan di beberapa provinsi.

BNPB menyiagakan armada untuk pengeboman dan pemantauan, terdiri 3 helikopter di Jambi, 11 di Sumatra Selatan, 8 di Riau, 1 di Kalimantan Barat dan 5 di Kalimantan Tengah.

Komposisi ini dapat digerakkan ke wilayah yang lain dengan tingkat keparahan yang berbeda. Beberapa waktu lalu, BNPB juga telah mendapat dua dukungan armada baru helikopter Chinook dan Black Hawk.

Di samping helikopter, satuan udara didukung dengan pesawat fixed-wing untuk menebar garam di udara atau cloud seeding. Operasi TMC ini dipimpin oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta TNI.

Dalam pelaksanaannya, pemerintah bakal menjadi penanggung jawab utama dalam penanganan darurat di wilayahnya. BNPB dan kementerian/lembaga akan memberikan pendampingan dalam penanganan karhutla di daerah.

Hingga saat ini, BNPB mencatat ada enam provinsi yang ditetapkan berstatus siaga darurat, antara lain Riau (11 Februari – 31 Oktober 2020), Sumatra Selatan (20 Mei- 31 Oktober 2020), Jambi (29 Juni-26 September 2020), Kalimantan Barat (2 Juli-30 November 2020), Kalimantan Tengah (1 Juli-28 September 2020) dan Kalimantan Selatan (1 Juli – 30 November 2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper