Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiat Sukses Kampanye Masker untuk Redam Sebaran Covid-19

Dalam menerapkan kampanye menggunakan masker di masyarakat, unsur pentahelix atau lima unsur yakni pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat dan media massa menjadi sangat penting.
Dua orang anak menggunakan masker pelindung wajah saat bermain di depan mural bertema Covid-19 di Jakarta, Senin (27/7/2020)./Antarann
Dua orang anak menggunakan masker pelindung wajah saat bermain di depan mural bertema Covid-19 di Jakarta, Senin (27/7/2020)./Antarann

Bisnis.com, JAKARTA – Selama masa pandemi Covid-19, masker merupakan hal yang wajib untuk dikenakan, terutama pada masa adaptasi kebiasaan baru untuk mencegah terpaparnya Virus Corona.

Penggunaan masker bisa menghindarkan kita dari terkena cipratan droplet sebagai sarana penularan virus. Hal tersebut yang menyebabkan masker menjadi alat penting untuk melindungi diri serta orang lain dalam mencegah penularan Covid-19.

Selama masa pandemi Covid-19, masker wajib dikenakan jika berada di luar rumah, ketika berbicara dengan orang lain, dan ketika sedang sakit agar tidak menularkan dan tertular penyakit.

Selama masa adaptasi kebiasaan baru yang sudah memasuki bulan kelima, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengajak masyarakat menggunakan masker.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan, salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah melalui kolaborasi dengan tokoh masyarakat, ulama, dan relawan untuk menyukseskan gerakan menggunakan masker agar tercipta suatu kebiasaan dan perilaku baru di masyarakat.

“Agar seluruh pihak mau menggunakan masker, perlu adanya kampanye besar dengan bantuan tokoh masyarakat sebagai panutan dan menjadi agen perubahan. Mereka bertugas mengajak masyarakat untuk menggunakan masker agar lebih didengar dan diikuti oleh masyarakat,” kata dia, Senin (10/8/2020).

Kampanye Masker

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Bidang Komunikasi Tim Koordinator Relawan Satgas Penanganan Covid-19 Devi Purgativa menjelaskan bahwa tim relawan telah mengajak beberapa stakeholder seperti Kantor Staf Presiden, organisasi masyarakat, LSM, hingga UMKM untuk bekerjasama menyukseskan gerakan kampanye menggunakan masker di masyarakat.

“Nah kampanye yang kita akan lakukan itu melalui satu sosial media dan juga relawan itu turun ke lapangan. Jadi kita berusaha supaya semua orang dari elemen-elemen yang berbeda, semuanya harus melakukan [kegiatan] pakai protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan,” jelas Devi.

Dalam menerapkan kampanye menggunakan masker di masyarakat, unsur pentahelix atau lima unsur yakni pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat dan media massa menjadi sangat penting.

“Kolaborasi ini penting guna menunjukan kontribusi semua pihak untuk berkomitmen melakukan peran-peran dalam penanganan Covid-19,” jelasnya.

Kolaborasi yang dilakukan seperti mengajak para pakar dari setiap daerah untuk menyusun materi atau konten mengenai protokol kesehatan sesuai dengan bahasa lokal.

Selain itu, agen perubahan atau tokoh masyarakat pun beragam di setiap tempatnya agar setiap tokoh mampu menggerakan masyarakat di sekitarnya dan dibekali materi agar mampu mengedukasi dengan baik dengan pendekatan kearifan lokal.

masker
masker

Dua orang memakai masker untuk  mencegah penularan Virus Corona penyebab Covid-19./Istimewa

Bekal 3 Hal

Lilik menambahkan, sebelum tokoh masyarakat turun ke lapangan, mereka juga harus dibekali oleh tiga hal.

Pertama, bagaimana adaptasi kebiasaan baru untuk merubah perilaku dan berdasarkan protokol kesehatan.

Kedua, materi terkait dengan komunikasi publik untuk memberikan edukasi dan sosialisasi.

Ketiga, mendokumentasi kegiatan lewat inaRISK agar orang lain menjadi terinspirasi dan tergerak. InaRISK adalah aplikasi untuk relawan yang ikut edukasi/kampanye masker.

“Nah materi-materi itu dikemas dengan kearifan lokal yang ada, budaya lokal yang ada. Misalnya misalnya di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta ada kearifan lokal dengan menggunakan tokoh-tokoh wayang dan sebagainya. Jadi, itu materi yang kemudian kita sampaikan, tetapi intinya adalah sebenarnya protokol kesehatan,” jelas Lilik.

Adapun dalam mendukung upaya yang dilakukan pemerintah, tim relawan menggunakan pendekatan dengan turun ke lapangan seperti ke pasar-pasar untuk memberikan edukasi mengenai protokol kesehatan kepada penjual dan pembeli, memberikan alat perlindungan seperti masker, hand sanitizer, hingga face shield.

“Kita berusaha sebisa mungkin untuk menggunakan bahasa yang paling gampang dimengerti dan bahasa bahasa lokal supaya lebih mudah untuk ditangkap,” jelas Devi.

Terakhir, Devi mengingatkan bahwa kampanye gerakan menggunakan masker tidak bisa dilakukan sendirian, sehingga dibutuhkan bantuan dari seluruh elemen masyarakat baik dari pemerintah maupun swasta. 

“Kita benar-benar butuh bantuan dari seluruh elemen masyarakat untuk membantu dan mengkampanyekan ini, gitu. Tapi, balik lagi, jangan hanya dikampanyekan tapi benar-benar memang harus dilakukan, memang harus dipatuhi,” tutup Devi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper