Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri terus mengupayakan penambahan kerangka kerja sama dengan luar negeri untuk mengembangkan vaksin.
Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri Daniel Tumpal S. Simanjuntak mengatakan saat ini Indonesia tengah terlibat dalam tiga kerangka kerja sama pengembangan vaksin.
Kerja sama pengembangan vaksin itu antara lain dengan Sinovac (China) - PT Bio Farma (Persero), PT Kalbe Farma Tbk., - Genexine (Korea Selatan). Selain itu, RI juga bekerja sama dengan Coalition for Epidemic Preparedness and Innovation (CEPI), lembaga yang salah satu donatur terbesarnya adalah Bill Gates.
"Intinya, di luar tiga [kemitraan] ini, Kementerian Luar Negeri masih dan sedang mengupayakan diversifikasi kerja sama lain," ujarnya, Rabu (5/8/2020).
Saat ini, terdapat tiga platform vaksin yang menjadi standar oleh WHO, yakni inaktivasi, protein rekombinan, dan rekayasa genetik mRNA. Masing-masing platform memerlukan alat yang berbeda, sehingga akan memengaruhi mungkin atau tidaknya suatu proyek dikembangkan.
Selain kerja sama internasional, Indonesia juga mengembangkan vaksin lokal melalui Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 menargetkan akan masuk ke fase preclinical trial pada akhir 2020 atau paling lambat dapat tersedia pertengahan 2021.
Baca Juga
Vaksin protein rekombinan yang saat ini sedang dikembangkan akan masuk ke proses kloning untuk menjadi subjek di preclinical trial.