Bisnis.com, JAKARTA – Nama Jeff Bezos, Bill Gates, ataupun Mark Zuckerberg pasti terlintas di pikiran kita, jika membicarakan orang terkaya di dunia. Ketiga nama tersebut meupakan tiga orang terkaya menurut Bloomberg Billionaires Index dengan kekayaan kebih dari US$95 miliar, atau setara Rp1.387 triliun.
Tetapi belum banyak yang mengetahui daftar keluarga terkaya di dunia, yang telah memupuk pundi-pundi keuangan dan membangun dinasti bisnis sejak beberapa generasi yang lampau.
Jika disandingkan, ketiga individu di atas mungkin masih masuk ke dalam peringkat terkaya teratas. Jeff Bezos akan menempati peringkat kedua jika disandingkat. Namun, mereka tidak termasuk dalam keluarga terkaya karena kekayaannya dihasilkan hanya dari satu generasi.
Berikut ini adalah enam keluarga terkaya di dunia dengan kekayaan masing-masing lebih dari US$60 miliar (Rp876 triliun).
Keluarga Walton
Nama Walton mungkin terdengar asing bagi sebagian banyak orang. Keluarga Walton merupakan pendiri dan pemilik perusahaan Walmart Enterprise yang terkenal dengan outlet ritel Walmart di seluruh dunia.
Kerajaan bisnis Walmart dimulai oleh Sam Walton pada tahun 1945 saat ia mendirikan toko pertamanya. Pada tahun 1962, Walmart Enterprise didirikan oleh Sam dan anaknya, Bud Walton, di Arkansas. Sam kemudian menjadi pemimpin perusahaan.
Pada tahun 1992, Sam wafat dan digantikan anaknya, Sam Walton. Pada tahun 2016. Anak Sam, Steuart Walton, menggantikan ayahnya memimpin perusahaan hingga saat ini.
Total kekayaan keluarga Walton yang tercatat pada 2020 mencapai US$215 miliar (Rp3.139 triliun), dengan total penjualan mencapai US$525 miliar (Rp7.640 triliun) dari 11.000 outlet lebih yang tersebar di seluruh dunia.
Mars Family
Berada di belakang keluarga Walton, Mars memiliki total kekayaan lebih dari US$120 atau Rp1.752 miliar. Kekayaan keluarga ini berasal dari perusahaan yang memproduksi makanan, termasuk makanan ringan. Bisnis Mars sudah berjalan selama 5 generasi sejak didirikan oleh Frank Mars pada tahun 1911.
Frank Mars memulai bisnis di tahun 1911 dari hasil belajar mencelupkan cokelat sebagai anak sekolah. Bisnis yang ia bangun kemudian terkenal dengan M&Ms, Milky Way dan bar Mars.
Pada tahun 1932, kendali Mars dipegang oleh Forrest E. Mars Senior, yang memindahkan pusat bisnisnya dari AS ke Inggris. Pada tahun 1963, Mars melakukan ekspansi di Eropa dengan membangun pabrik cokelat di Belanda.
Kini Mars juga memiliki bisnis produk perawatan hewan yang menghasilkan sekitar setengah dari pendapatan perusahaan yang lebih dari US$38 miliar. Pada tahun 2017, Mars menyelesaikan akuisisi perusahaan perawatan hewan, VCA.
Koch Family
Keluarga Koch berada di urutan ketiga keluarga terkaya dengan total kekayaan mencapai US$109,7 miliar (Rp1.601 triliun). Keluarga ini merupakan pemilik dari Koch Industries yang menjadi perusahaan multinasional di AS.
Fred Koch awalnya mendirikan perusahaan minyak Wood River Oil & Refining Co. pada tahun 1940. Pada tahun 1961, perusahaan kemudian diteruskan oleh empat bersaudara, Frederick, Charles, David, dan William Koch.
Perselisihan atas kendali perusahaan pada awal 1980-an membuat Frederick dan William meninggalkan bisnis keluarga ini. Sementara itu, Charles dan David tetap tinggal.
Sejak saat itu, perusahaan tumbuh menjadi Koch Industries, yang memperluas cakupan bisnis dengan merambah sejumlah sektor seperti manufaktur, bahan kimia, pupuk, serat dan sejumlah sektor lainnya dengan pendapatan tahunan sekitar US$115 miliar (Rp1.679 triliun).
Keluarga Kerajaan Arab Saudi
Keluarga Al-Saud telah memimpin Arab Saudi sejak lebih dari 88 tahun. Monarki ini mendapat kekayaan kolektifnya dari cadangan minyak negara tak tertandingi. Taksiran kekayaan keluarga Al-Saud mencapai US$95 miliar (Rp1.387 triliun), menurut Bloomberg.
Taksiran kekayaan bersih ini didasarkan pada pembayaran kumulatif anggota keluarga kerajaan yang dihitung telah diterima selama 50 tahun terakhir dari Royal Diwan, kantor eksekutif kerayaan.
Total kekayaan yang dikendalikan oleh sekitar 15.000 anggota keluarga besar kemungkinan jauh lebih tinggi. Banyak bangsawan telah menghasilkan uang melalui perantara kontrak-kontrak pemerintah dan kesepakatan-kesepakatan tanah dan dengan mendirikan bisnis-bisnis yang melayani perusahaan-perusahaan negara, seperti Saudi Aramco.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman, putra raja ketujuh Saudi, Raja Salman, secara pribadi mengendalikan aset bernilai lebih dari US$1 miliar (Rp14,6 triliun).
Ambani
Titel keluarga terkaya selanjutnya beralih ke India. Dinasti bisnis keluarga ini dimulai oleh Dhirubhai Ambani pada tahun 1957 setelah ia kembali ke India dari Yaman. Pada tahun ini, ia mendirikan Reliance Industries yang bergerak di segala bidang indutri, termasuk penyulingan minyak.
Ketika Dhirubhai meninggal pada tahun 2002 tanpa meninggalkan surat wasiat, istrinya menjadi penengah penyelesaian antara putra-putranya atas kendali kekayaan keluarga.
Di tahun yang sama, anak tertuanya, Mukesh Ambani, mengambil alih pucuk pimpinan konglomerat yang berbasis di Mumbai tersebut, yang memiliki kompleks pengilangan minyak terbesar di dunia.
Total kekayaan kolektif keluarga ini mencapai US$81,3 miliar atau Rp1.187 triliun, dengan Mukesh memiliki US$77,3 (Rp1.136 triliun) dan menjadi individu terkaya nomor 5 di dunia saat ini. Dia tinggal di sebuah rumah besar berlantai 27 yang disebut sebagai rumah pribadi paling mahal di dunia.
Hermes
Keluarga pemilik Hermès International juga masuk dalam daftar keluarga terkaya di dunia. Keluarga ini memiliki total kekayaan sebanyak US$63,9 miliar (Rp932 triliun). Hermès terkenal sebagai produsen barang-barang dan pakaian mewah yang jadi favorit kalangan atas.
Perusahaan ini dibangun oleh Thierry Hermès di tahun 1837. Saat itu, Thierry memproduksi perlengkapan berkuda untuk para bangsawan. Pada tahun 1970-an, Hermès bertransformasi jadi brand pakaian dan mode mewah di bawah pimpinan Pierre-Alexis Dumas sebagai direktur artistik dan Axel Dumas sebagai Chairman.
Pada tahun 1880, kantor pusat perusahaan berpindah ke Paris. Pada tahun 1092, Emile Maurice Hermes dan Adolphe Hermes mengambil alih sebagai presiden bersama perusahaan.
Di tahun 1950-an, Menantu Emile, Robert Dumas dan Jean-Rene Guerrand, melakukan diversifikasi bisnis perusahaan. Dan pada tahun 1978, keturunan selanjutnya, Jean-Louis Dumas membangun jaringan toko global.