Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Karyawan Positif Covid-19, Jepang Wacanakan Kerja Daring

Penyebaran virus Corona di Jepang telah menulari sejumlah karyawan. Pemerintah Jepang meminta perusahaan terapkan sistem kerja daring.
Seorang Shinto menggunakan masker wajah saat berada di sebuah kuil di tengah merebaknya Covid-19 di Tokyo, Jepang, Rabu (15/7/2020)./ANTARA/REUTERS-Issei Kato
Seorang Shinto menggunakan masker wajah saat berada di sebuah kuil di tengah merebaknya Covid-19 di Tokyo, Jepang, Rabu (15/7/2020)./ANTARA/REUTERS-Issei Kato

Bisnis.com, TOKYO - Penularan virus Corona di Jepang masih menunjukkan peningkatan. Guna mencegah bertambahnya kasus Covid-19, pemerintah Jepang merancang sejumlah langkah.

Pemerintah Jepang berencana mendesak perusahaan untuk melaksanakan kebijakan telecommuting atau bekerja secara daring. Hal lainnya adalah meningkatkan langkah-langkah jaga jarak.

Hal itu mencuat di saat meningkatnya kasus Covid-19 di antara pekerja. Beberapa pekerja dinyatakan positif virus Corona karena bersosialisasi setelah bekerja.

Rekor lonjakan kasus Covid-19 selama seminggu terakhir di Tokyo dan daerah perkotaan besar lainnya telah membuat para ahli khawatir terhadap gelombang kedua.

Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura, Minggu (26/7/2020) malam meminta para pemimpin bisnis untuk meningkatkan langkah-langkah pencegahan Covid-19.

Di antaranya dengan mendorong lebih banyak lagi bekerja secara daring selama keadaan darurat di Jepang.

Tokyo pekan lalu melaporkan catatan harian 366 kasus, dengan 239 terjadi pada hari Minggu. Kota Fukuoka selatan melaporkan rekor 90 kasus pada hari Minggu, bersama dengan meningkatnya jumlah di Osaka.

"Pada satu titik, angka komuter turun 70 hingga 80 persen, tapi sekarang hanya sekitar 30 persen," kata Nishimura.

"Kami benar-benar tidak ingin mengulang hal ini, jadi kami harus mencari cara baru untuk bekerja," ujarnya.

Dia juga meminta perusahaan-perusahaan untuk menghindari pertemuan besar dan mendesak perubahan yang terjadi.

Nishimura mengatakan pekan lalu bahwa kekhawatiran meningkat terkait klaster, khususnya yang melibatkan bar, tempat kerja, dan sosialisasi setelah bekerja.

Meskipun jumlah kasus Corona dengan kondisi serius masih relatif kecil, pemerintah juga prihatin dengan peningkatan infeksi di antara masyarakat di usia 40-an dan 50-an.

Pemerintah pusat tetap bertekad untuk memulai kembali kegiatan ekonomi dan pekan lalu meluncurkan kampanye perjalanan domestik di tengah kritik yang meluas.

Tetapi Tokyo dihilangkan dari rencana pembukaan perjalanan domestik. Gubernur Tokyo Yuriko Koike meminta penduduk kota untuk tinggal di rumah selama empat hari tiap pekan yang dimulai hari Kamis.

Lebih dari 30.000 orang di Jepang telah terinfeksi dan hampir 1.000 orang telah meninggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper