Bisnis.com, JAKARTA - Selain di Eropa, kekhawatiran gelombang kedua virus Corona juga merebak di Asia.
Dilansir Bloomberg, Senin (27/7/2020), Vietnam melaporkan dua kasus pertama dalam lebih dari 3 bulan.
Masing-masing pria berusia 57 dan 61 tahun yang mengunjungi rumah sakit pada 20 Juli dan 18 Juli 2020 setelah mengalami sejumlah gejala virus.
Sedangkan Korea Utara memutuskan menutup sebuah kota setelah menemukan seseorang yang mungkin terinfeksi.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memerintahkan penutupan Kaesong, sebuah kota di dekat perbatasan dengan Korea Selatan.
Kim menghadiri pertemuan darurat Partai Buruh dan mengambil tindakan pencegahan untuk mengisolasi Kaesong pada Jumat pekan lalu.
Baca Juga
Sementara Tokyo mencatatkan lebih dari 200 kasus baru selama enam hari berturut-turut dan Hong Kong setidaknya 100 infeksi lokal selama lima hari berturut-turut.
Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura pada konferensi pers Minggu kemarin mengimbau perusahaan agar 70 persen dari tenaga kerjanya mengadopsi komunikasi jarak jauh.
Pemerintah Jepang berencana mengadakan pertemuan panel minggu ini untuk menganalisis pandemi dan menyusun respons.
Di Irak, pemerintah berencana memberlakukan jam malam 10 hari dari akhir bulan ini dalam upaya mencegah penyebaran virus selama liburan Iduladha.
Jam malam akan dimulai pada 30 Juli. Pemerintah Irak akan meninjau situasi di akhir liburan. Irak telah melaporkan lebih dari 2.000 kasus virus Corona per hari dan jumlah total infeksi di negara itu di atas 100.000.
Sementara Iran melaporkan 216 kematian dan 2.333 kasus baru dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah kematian menjadi 15.700 dari 291.172 kasus yang dicatat.
Pusat penyebaran lain yang semakin intensif yakni Australia. Negara bagian Victoria melaporkan rekor 532 kasus baru. Selain itu, kasus-kasus di China melonjak ketika gejolak di Xinjiang tumbuh.