Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa pusat kesehatan masyarakat (puseksmas) terus melakukan inovasi untuk tetap bisa memberikan pelayanan optimal kepada warga di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan Saraswati mengatakan pada saat ini masyarakat masih bisa mengakses layanan Puskesmas, termasuk untuk layanan yang sedang dibatasi seperti posyandu dan layanan kesehatan keluarga.
Masyarakat, jelas dia, masih bisa menerima layanan dengan melakukan penjadwalan kunjungan atau memanggil tenaga puskesmas ke rumah.
“Ini untuk menghindari terjadi kumpulan di puskesmas atau posyandu, apalagi bawa anak-anak yang rentan tertular,” ujarnya dalam sebuah talkshow di Radio, Kamis (16/7/2020).
Saraswati merincikan inovasi lain yang dilakukan puskesmas adalah pelayanan melalui telepon atau saluran komunikasi lainnya, termasuk melakukan pengawasan pada warga yang mengalami gejala Covid-19 dan melakukan isolasi lewat saluran telepon atau pesan teks. Langkah itu, jelas dia, dilakukan agar puskesmas bisa terus menjadi pusat layanan terdepan bagi kesehatan masyarakat.
Dia mengakui bahwa di tengah pandemi Covid-19 penurunan layanan terjadi di puskesmas. Sejumlah kegiatan, jelas dia, memang harus dibatasi di puskesmas agar tak menjadi tempat penularan Covid-19.
Pelayanan rutin memang jadi tidak bisa berjalan dengan baik, terutama untuk di zona merah. Di wilayah itu, petugas puskesmas harus melihat dengan baik layanan dan potensi penyebaran wabah dari pasien pengidap wabah itu.
“Memang ada beberapa pelayanan rutin yang terkendala, seperti posyandu [pos pelayanan terpadu] sehingga belum bisa berjalan optimal seperti pada saat kondisi normal. Tapi solusinya, pelayanan dari puskesmas yang tidak beroperasi itu dialihkan ke puskesmas lain yang masih operasional,” jelasnya.
Lebih lanjut, Saraswati mengatakan secara umum kinerja Puskemas masih baik. Klaim itu disampaikan Kemenkes dengan berdasar pada hasil kajiannya.
“Pandemi ini kan di seluruh dunia. Dari hasil kajian kami kepada lebih dari 5.000 puskesmas, hasilnya bahwa puskesmas sudah melakukan perannya dengan baik untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19,” ungkapnya.