Bisnis.com, JAKARTA – Pada pekan lalu, tambahan jumlah kasus baru positif Covid-19 nasional tembus 2.567 orang. Tambahan kasus itu terbanyak dari Jawa Barat (Jabar) setelah dilakukan tes massal dari klaster Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD.
Per 12 Juli Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GT PPC-19) mencatat Jawa Barat secara umum membaik dari sisi zonasi, karena daerah dengan risiko rendahnya semakin banyak. Tapi, ada beberapa tempat yang tambahan kasusnya tinggi.
Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Dr Dewi Nur Aisyah menyebut jumlah kasus paling banyak di Jawa Barat disumbang oleh Depok sebanyak 845 kasus, kedua Bekasi 585 kasus, ketiga Bandung 428 kasus.
“Ini adalah kota-kota yang mungkin tinggi aktivitas di sana, sehingga tingkat penularan lebih tinggi,” kata Dewi, Rabu (15/7/2020).
Kemudian, wilayah dengan kasus terendah ada di Tasikmalaya sebanyak 5 kasus, Majalengka 7 kasus, dan Banjar 8 kasus.
“Saya lihat ada sentra yang penambahan kasus tingginya di Jawa Barat. Jadi tambahan kasus tetap ada tapi tambahan zona hijau atau zona risiko rendah juga banyak,” ungkapnya.
Baca Juga
Tingginya tambahan kasus baru dan angka kematian bisa menjadi poin evaluasi, terkait dengan kesadaran masyarakat untuk menjalankan dan disiplin pada protokol kesehatan dan melihat apakah fasilitas layanan kesehatan yang tersedia masih kurang.
Dewi juga menyebut di Jawa Barat sampai 12 Juli 2020 zona risiko sedang tersisa 5 kabupaten/kota. Sedangkan zona risiko rendah bertambah menjadi 22 kabupaten/kota.
“Jadi kita melihat jabar ini bergerak lebih baik, kalau secara keseluruhan,” kata dia.
Dari tambahan kasus di klaster Secapa AD, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil, yaitu bahwa ketika ada orang banyak berkumpul di satu tempat satu waktu, tanpa ventilasinya yang baik, ketika satu orang kena, Virus Corona akan bisa cepat menyebar.
“Jadi untuk kegiatan seperti boarding school, asrama, akan punya kondisi yang sama dengan Secapa AD,” ujar Dewi.
Dengan kasus Covid-19 di Secapa AD yang mayoritas tanpa gejala, diperkirakan setelah melakukan isolasi mandiri, Jawa Barat bisa kembali memimpin tingkat kesembuhan.