Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Vietnam secara tak terduga tumbuh pada kuartal kedua, meskipun pada laju paling lambat dalam setidaknya satu dekade dipicu ekspor yang merosot karena pandemi virus Corona.
Dilansir Bloomberg, Senin (29/6/2020), Kantor Statistik Umum mengatakan produk domestik bruto naik 0,36 persen dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan revisi 3,68 persen pada kuartal pertama.
Estimasi median dalam survei ekonom Bloomberg adalah PDB menyusut 0,9 persen. Ekspor turun 2 persen pada Juni dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara impor naik 5,3 persen.
Ekonomi Vietnam yang bergantung pada ekspor mengalami pukulan keras karena pandemi mengganggu rantai pasokan global dan permintaan. Namun, sejauh ini ekonomi Vietanam masih cenderung menjadi salah satu yang berkinerja lebih baik di Asia Tenggara tahun ini.
Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc mengatakan Vietnam dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi 4 persen hingga 5 persen tahun ini karena pemerintah berupaya menarik lebih banyak investasi asing dari bisnis yang menyesuaikan rantai pasokan.
Sementara itu, harga konsumen naik 3,17 persen pada Juni dari tahun sebelumnya, naik dari 2,4 persen dari Mei. Pemerintah bertujuan untuk membatasi inflasi rata-rata sebesar 4 persen tahun ini.
Baca Juga
Selain itu, Vietnam mencatat surplus perdagangan US$500 juta pada Juni, dibandingkan dengan defisit US$900 juta pada bulan sebelumnya.