Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Corona Global: Kasus 10 Juta Lebih, Meninggal Lebih Setengah Juta Orang

Jumlah total infeksi virus corona melewati angka 10 juta di seluruh dunia dan sekitar 10.055.037 kasus yang dilaporkan.
Dokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, diharapkan bisa mempercepat waktu untuk mengetahui hasil pemeriksaan pasien yang diduga terinfeksi virus corona atau COVID-19 di Sidoarjo. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Dokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, diharapkan bisa mempercepat waktu untuk mengetahui hasil pemeriksaan pasien yang diduga terinfeksi virus corona atau COVID-19 di Sidoarjo. ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Bisnis.com, JAKARTA - Angka kematian di seluruh dunia yang dilaporkan akibat pandemi virus corona telah melampaui setengah juta jiwa dengan Amerika Serikat (AS), Brasil, dan Inggris sebagai pemuncaknya, menurut angka yang diterbitkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Jumlah kematian yang dikonfirmasi terkait wabah Covid-19 itu mencapai 500.108 hingga kemarin waktu setempat. Sementara itu, jumlah total infeksi virus corona melewati angka 10 juta di seluruh dunia dan sekitar 10.055.037 kasus yang dilaporkan.

Penghitungan John Hopkins mencatat tonggak sejarah baru setelah India dan Rusia melaporkan ribuan kasus baru.

AS sendiri telah mengonfirmasi lebih dari 2,5 juta infeksi atau yang paling banyak di dunia seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (29/6/2020).

Meski perguruan tinggi itu hanya melaporkan kasus virus corona, namun beberapa ahli percaya bahwa jumlah sebenarnya orang yang telah terinfeksi dapat mencapai 10 kali lipat dari angka tersebut, mengingat begitu banyak orang yang tidak dapat dites atau mungkin memiliki virus coronatanpa menunjukkan gejala apa pun.

Lonjakan jumlah kasus terjadi ketika negara-negara di seluruh dunia membatalkan pembatasan dan penguncian yang diperlukan dalam upaya untuk mengekang penyebaran penyakit Covid-19.

Pada awal bulan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan akan adanya gelombang infeksi kedua ketika pemerintah bergegas untuk membuka kembali ekonomi mereka di tengah meningkatnya pengangguran.

Sementara itu, Worldometers.info melaporkan angka kematian akibat Covid-19 di AS mencapai 128.412 dengan jumlah kematian sehari terakhir sebanyak 260 orang. Brasil berada di bawahnya, mencatat angka kematian sebanyak 57.622 orang dengan jumlah kasus sebanyak 1.334.143.

Adapun korban meninggal di Inggris telah  mencapai 43.550 orang dan sebanyak 36 orang meninggal dalam 24 jam terakhir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper