Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Positif Covid-19 Nyaris 10 Juta, 5 Persen Meninggal, 50 Persen Sembuh

Kasus positif virus corona jenis Covid-19 secara global nyaris mencapai 10 juta. Data European Centre for Disease Prevention and Control hingga Minggu (28/6/2020) pk. 11.00 WIB, jumlah kasus positif global mencapai 9.939.813.
Seorang perempuan berjalan mengenakan masker di Teheran, ibu kota Iran. Negara Timur Tengah itu mencatatkan kematian tertinggi di Asia yang terkait dengan Covid-19./Antara/Reuters
Seorang perempuan berjalan mengenakan masker di Teheran, ibu kota Iran. Negara Timur Tengah itu mencatatkan kematian tertinggi di Asia yang terkait dengan Covid-19./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Kasus positif virus corona jenis Covid-19 di seluruh dunia mendekati 10 juta. Berdasarkan data yang dikutip Bisnis.com dari European Centre for Disease Prevention and Control hingga Minggu (28/6/2020) pk. 11.00 WIB, jumlah kasus positif global mencapai 9.939.813.

Dari jumlah itu, 497.442 orang kehilangan nyawa atau sekitar 5 persen dari total kasus positif, sedangkan yang dinyatakan sembuh mencapai 5.009.511 orang atau mencakup sekitar 50,39 persen dari jumlah kasus positif.

Amerika Serikat masih berada di urutan paling atas catatan buruk ini dengan 2.556.465 kasus positif, dengan 127.452 (4,99 persen) meninggal dunia dan 783.235 (30,64 persen) pasien dinyatakan sembuh. New York masih menjadi episentrum corona di AS dengan kematan mencapai 31.105 orang

Brasil ada di posisi kedua jumlah kematian terkait Covid-19 yakni 57.103, diikuti Britania Raya dan Irlandia Utara 43.514, Italia 34.716, Prancis 29.778, Spanyol 28.341, Meksiko 25.779, Iran 10.369, Belgia 9.732, Peru 9.135, Jerman 9.025, Rusia 8.969, Kanada, 8.516, Belanda 6.105, Chile 5.347, dan Swedia 5.280.

China, yang merupakan sumber virus ini, hanya mencatatkan jumlah kematian sebanyak 4.634 atau sekitar 5,55 persen dari total 83.500 kasus positif Covid-19 di negara tersebut, dengan 78.451 (93,95 persen) dinyatakan sembuh.

Sementara itu, Antara mengutip Reuters menyebutkan bahwa kasus positif mendekati 10 juta itu menandai tonggak sejarah dalam persebaran penyakit pernapasan yang sejauh ini membunuh hampir setengah juta orang hanya dalam 7 bulan.

Angka itu kurang lebih dua kali lipat jumlah penyakit influenza parah yang tercatat setiap tahun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Peristiwa bersejarah itu akan datang saat banyak negara yang parah dilanda corona sedang melonggarkan karantina wilayah, sementara melakukan perubahan secara meluas untuk kerja dan kehidupan sosial perlu menunggu setahun atau lebih sampai vaksin ditemukan.

Beberapa negara mengalami gelombang kedua penularan, yang mendorong otoritas menerapkan kembali karantina sebagian wilayah. Para ahli mengatakan penerapan kembali karantina sebagian wilayah itu dapat menjadi pola yang berulang dalam beberapa bulan mendatang dan sampai memasuki 2021.

Amerika Utara, Amerika Latin, dan Eropa masing-masing mengalami sekitar 25 persen kasus, sementara Asia dan Timur Tengah masing-masing sekitar 11 persen dan 9 persen, menurut Reuters yang menggunakan laporan pemerintah.

Jumlah 497.442 orang meninggal hampir sama dengan jumlah kematian akibat influenza yang dilaporkan setiap tahun.

Pandemi itu kini memasuki satu fase baru, dengan India dan Brasil sedang memerangi wabah yang menulari 10.000 orang setiap hari.

Dua negara itu menyumbang lebih dari sepertiga semua kasus baru dalam pekan terakhir. Brasil melaporkan rekor 54.700 kasus baru pada 19 Juni.

Beberapa peneliti mengatakan jumlah kematian di Amerika Latin dapat meningkat hingga 380.000 pada Oktober, dari sekitar 100.000 pekan ini.

Jumlah total kasus terus naik pada tingkat sebesar 1 persen hingga 2 persen sehari pada pekan terakhir, turun dari tingkat di atas 10 persen pada Maret.

Negara-negara termasuk China, Selandia Baru dan Australia mengalami penularan baru dalam bulan terakhir, meskipun sebagian besar bukan akibat penularan lokal.

Di Beijing, di mana ratusan kasus baru terkait dengan pasar pertanian, kemampuan pengujian ditingkatkan hingga 300.000 per hari.

Di negara-negara dengan kemampuan pengujian terbatas, jumlah kasus mencerminkan proporsi kecil dari total infeksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : European Centre for Disease Prevention and Control & Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper