Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bicara Soal Perempuan, Presiden Meksiko Kembali Menuai Kritik

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menuai kritik setelah menyatakan perempuan di negara itu lebih pantas untuk diberi kepercayaan merawat anggota keluarga mereka di rumah.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador./Reuters-Edgard Garrido
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador./Reuters-Edgard Garrido

Bisnis.com, MEXICO CITY – Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador kembali menuai kritik karena pernyataannya yang dianggap seksis.

Dia menyarankan tradisi perempuan tinggal di rumah untuk merawat anggota keluarga yang lebih tua sebagai kunci untuk memerangi pandemi virus corona jenis Covid-19.

Ini bukan kali pertama lelaki berusia 66 tahun itu dituduh membuat pernyataan yang tidak sensitif dan kurang empati terhadap perempuan.

"Orang-orang ingin mengubah peran perempuan dan itu adalah salah satu latar belakang feminisme, tetapi tradisi di Meksiko adalah bahwa anak perempuanlah yang paling peduli pada orang tua. Kami laki-laki kurang dekat," kata Lopez Obrador sebagaimana dilaporkan Reuters dan dikutip Antara pada Jumat (26/6/2020).

Dia mengutarakan sementara para manula di panti jompo di Eropa menderita pandemi, para tetua Meksiko terbantu oleh kebiasaan dirawat di rumah. Dia menambahkan bahwa "keluarga Meksiko adalah lembaga jaminan sosial paling penting" di negara itu.

Merespons pernyataan tersebut, anggota parlemen dari partai Gerakan Warga Negara Martha Tagle menafsirkan maksud Lopez Obrador bahwa laki-laki tidak bertanggung jawab, sementara perempuan lazim dibebani pekerjaan yang tidak dibayar.

"Tradisi itu mengacu pada kejantanan, sedangkan feminisme ingin mengubah peran, transformasi sejati," cuit Martha Tagle di Twitter.

Tagar AmloMachista, atau seksis AMLO yang merujuk pada inisial presiden, menjadi tren. "AmloMachista berkeras mengirim perempuan untuk menjadi pengasuh, tetapi kami memiliki berita untuknya, kami warga negara dan feminis yang tidak lagi menoleransi kebencian kepresidenan terhadap perempuan," tulis Claudia Castello, yang mengaku sosiolog dan feminis, dalam akun Twitternya.

Reaksi Lopez Obrador awal tahun ini terhadap kritik terhadap pemerintahannya atas pembunuhan brutal terhadap wanita di Meksiko membuat para feminis marah dan merusak dukungan di antara para pemilih wanita.

Lopez Obrador dikecam karena menangani wabah dengan tidak cukup serius dan terlalu cepat membuka kembali ekonomi Meksiko. Negara itu memiliki angka kematian tertinggi ketujuh di dunia dengan 25.060 jiwa dan 202.951 kasus virus corona.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper