Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Ada PSBB, Laju Penularan Covid-19 Tak Banyak Berubah

Positivity rate Covid-19 di Indonesia berkisar antara 13 persen hingga 14 persen meski telah diberlakukan PSBB.
Dokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, diharapkan bisa mempercepat waktu untuk mengetahui hasil pemeriksaan pasien yang diduga terinfeksi virus corona atau COVID-19 di Sidoarjo. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Dokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, diharapkan bisa mempercepat waktu untuk mengetahui hasil pemeriksaan pasien yang diduga terinfeksi virus corona atau COVID-19 di Sidoarjo. ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Bisnis.com, JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat laju penularan Covid-19 di Indonesia masih sama setelah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini terlihat dari positivity rate dua periode yang berbeda, yakni pada awal masa pandemi atau 11 - 17 Mei 2020 dan pekan kedua bulan ini atau 15 - 21 Juni 2020.

Anggota tim pakar Gugus Tugas Covid-19 Dewi Nur Aisyah menjelaskan bahwa positivity rate dihitung berdasarkan jumlah pasien positif dibagi dengan total orang yang diperiksa dalam kurun waktu tertentu. Pada 11 - 17 Mei 2020, Gugus Tugas Covid-19 memeriksa sekitar 26.000 dan sebanyak 13 persen di antaranya positif terinfeksi virus Corona.

“Per pekan kemarin sampai 21 Juni dalam seminggu kita melakukan pemeriksaan 53.000 orang diperiksa. Dari 26.000 pada pertengahan Mei naik menjadi 53.000. Namun positivity rate 13 persen dan 14 persen. Artinya apa, laju penularannya masih sama di Indonesia,” katanya dalam konferensi pers secara virtual dari Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/6/2020).

Kendati demikian, kata Dewi, peningkatan kemampuan pengujian merupakan capaian tersendiri. Artinya, Indonesia mampu menjaring pasien Covid-19 lebih banyak, sehingga dapat melakukan isolasi guna menekan potensi penularan kepada kelompok rentan.

“Ini bentuk pencapaian yang harus kita pahami bahwa tak hanya jumlah kasus yang kita lihat tapi berapa jumlah pemeriksaan yang kita lakukan,” katanya.

Adapun, Indonesia melaporkan pasien Covid-19 pertama pada 2 Maret 2020. Kemudian, DKI Jakarta menjadi provinsi pertama yang menerapkan PSBB pada 10 April 2020. Namun, sekarang 2ilayah yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan ini tengah dalam masa PSBB transisi.

PSBB di wilayah Jakarta selanjutnya diikuti oleh wilayah-wilayah lain. Tercatat, ada 3 provinsi lain dan setidaknya 25 kabupaten/kota yang mengikuti.

Sementara itu secara akumulasi, Indonesia mencatat 47.896 orang pasien Covid-19. Dalam satu pekan terakhir, penambahan pasien per hari sekitar 900 orang hingga 1.000 orang.

Dari total pasien Covid-19, sebanyak 26.120 di antaranya masih dalam perawatan dan 19.241 terkonfirmasi sembuh. Sebanyak 2.535 orang lainnya meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper