Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ma'ruf Apresiasi Pemberian Insentif ke Pemda yang Inovatif

Wapres Ma'ruf menilai penerapan tatanan baru dalam kegiatan ekonomi dan sosial yang produktif dan aman membutuhkan inovasi dan terobosan.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). Wapres meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait jenazah pasien positif virus corona (COVID-19) yang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). Wapres meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait jenazah pasien positif virus corona (COVID-19) yang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memberikan insentif kepada daerah yang menerapkan inovasi terbaik dalam menerapkan protokol kesehatan memasuki tatanan baru atau new normal.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan sebagai transisi sampai ditemukannya vaksin dan obat, saat ini pemerintah tengah serius mengkaji penerapan tatanan baru atau new normal. Dalam menerapkan tatanan baru dalam kegiatan ekonomi dan sosial yang produktif dan aman, dibutuhkan inovasi dan terobosan.

Dia mengungkapkan apresiasinya kepada jajaran Kementerian Dalam Negeri dan kementerian/lembaga lainnya yang memberikan penghargaan dan insentif pada daerah baik di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota dan bahkan daerah tertinggal.

"Saya sudah mendengar telah dihasilkan oleh lebih dari 2.517 inovasi di sektor pasar tradisional, pasar modern, restoran, hotel, pelayan terpadu satu atap, tempat wisata, dan transportasi umum," ujarnya saat pembukaan, Senin (22/6/2020).

Inovasi tersebut, katanya, harus memenuhi syarat pelaksanaan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat.

Wapres kembali menyebutkan, terdapat empat syarat yang harus dipenuhi agar dapat mengaktifkan kembali aktivitas ekonomi dan sosial bagi suatu daerah, sesuai dengan syarat WHO, di antaranya:

Pertama, penularan virus sudah terkendali ditunjukkan dengan rasio penyebaran Ro-nya dalam satu wilayah di bawah 1 selama 2 pekan berturut-turut.

Kedua, tersedianya layanan dan sistem kesehatan untuk menangani Covid-19. Ketiga, kemampuan dalam melakukan pelacakan yang ditandai dengan kecukupan jumlah pelaksanaan testing.

Keempat, perubahan perilaku masyarakat yang tidak bisa ditawar dalam kondisi tatanan baru, termasuk kewajiban memakai masker, physical distancing, selalu mencuci tangan, dan perilaku hidup sehat.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan penghargaan inovasi ini diinisiasi utamanya oleh pemerintah pusat melalui kementerian/lembaga dan pemda pada semua tingkatan. Tujuan penghargaan ini agar terjadi gerakan nasional kebersamaan beradaptasi pada tatanan baru.

"Peran pemda menjadi sangat penting karena 548 pemda tingkat I provinsi dan tingkat II kabupaten/kota bersentuhan langsung dengan masyarakat di daerah masing-masing.

Kemendagri bersama dengan jajaran kementerian/lembaga lainnya termasuk Gugus Tugas Covid-19 mengadakan lomba antar daerah di tujuh sektor kehidupan, yaitu pasar tradisional, pasmod, hotel, restoran, tempat wisata, transportasi publik dan PTSP.

Lomba inovasi diadakan dengan membagi empat klaster pemda, yakni lomba antar provinsi, antar kota, antar kabupaten, dan antar kabupaten tertinggal. Semua pemda diminta untuk membuat video dengan durasi maksimal 2 menit yang menggambarkan protokol kesehatan dan simulasi di sektor yang dipertandingkan.

Pemda harus menyusun protokol kesehatan dengan ahli kesehatan dan bekerja sama dengan stakeholder di daerahnya masing-masing, seperti operator pasar tradisional, pemilik hotel, restoran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper