Bisnis.com, JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah hasil pemeriksaan spesimen terkait Covid-19 pada hari ini, Minggu (21/6/2020), sebanyak 18.229.
Angka itu terbilang menurun jika dibandingkan dengan kapasitas pemeriksaan yang mencapai 19.917 pada Sabtu (20/6/2020) kemarin.
“Spesimen yang kita periksa hari ini adalah 18.229 sehingga akumulasi totalnya menjadi 639.385 spesimen,” kata Yuri saat memberi keterangan di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.
Kendati demikian, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat 21 laboratorium yang belum melaporkan hasil pemeriksaan PCR.
Adapun 21 laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota yang meliputi DKI Jakarta, Cilegon, Wates, Bogor, Bekasi, Bandung, Cirebon, Solo, Pasuruan, Teluk Bintuni, Manado, Palembang dan Medan.
“Pemantauan yang kita lakukan kepada orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 56.436 orang dan kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) saat ini beriumlah 13.225 orang,” kata Yuri.
Baca Juga
Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menuding laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ihwal perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia belum dapat dilakukan secara real time sesuai dengan kaidah epidemiologi.
“Setiap hari kita disuguhi dengan angka laporan kasus Covid-19. Kita menikmati angka tersebut, mempercayai sebagai angka kasus yang terjadi hari itu,” kata Pandu melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Jakarta, pada Jumat (12/6/2020).
Padahal, menurut Pandu, laporan itu hanya mengumumkan hasil pemeriksaan laboratorium PCR yang telah terkonfirmasi.
“Tanpa kejelasan kapan sesungguhnya kasus tersebut,” tuturnya.