Bisnis.com, KAIRO - Mesir mengalami lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (18/6/2020).
Otoritas Mesir mengumumkan terdapat 1.218 kasus positif Covid-19 baru, kemarin.
Dengan begitu, total pasien yang terkonfirmasi positif melampaui angka 50.000.
Lonjakan itu terjadi dua minggu sebelum pemerintah memutuskan untuk melonggarkan pembatasan aktivitas masyarakat.
Otoritas setempat memberlakukan karantina pada Maret demi menekan penyebaran Covid. Demi menekan penyakit menular yang disebabkan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) itu, pemerintah Mesir menutup sekolah, restoran, dan memberhentikan seluruh jadwal penerbangan internasional.
Covid-19, yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pandemi, membuat industri pariwisata Mesir terpuruk. Mesir merupakan negara dengan penduduk terbanyak di antara negara-negara Arab.
Baca Juga
Pemerintah mengatakan sektor pariwisata berkontribusi terhadap lima persen pendapatan negara.
Namun, para pengamat mengatakan kontribusi sektor pariwisata kemungkinan sebesar 15 persen jika nilai investasi tidak langsung terkait industri itu turut dihitung.
Mesir berharap dapat kembali menyambut kedatangan wisatawan pada musim panas. Pemerintah Mesir berencana membuka kembali bandara untuk penerbangan internasional mulai 1 Juli.
Kementerian Kesehatan Mesir, Kamis, mengumumkan total kasus Covid-19 mencapai 50.437 dan 1.938 meninggal dunia akibat penyakit itu.
Dilaporkan Antara, Jumat (19/6/2020), Menteri Pendidikan Tinggi Mesir, mengutip sebuah hasil studi pada 1 Juni, memperkirakan jumlah kasus positif sebenarnya kemungkinan lima kali lebih tinggi dari data resmi yang dilaporkan pemerintah.
Otoritas kesehatan di Mesir pada awal pandemi meminta masyarakat untuk melaporkan diri meskipun hanya mengalami gejala ringan, karena mereka akan dibawa ke rumah sakit untuk dikarantina.
Meskipun tingkat penularan terus naik, Kementerian Kesehatan mulai mengizinkan pasien dirawat di rumah masing-masing.