Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengaturan Salat Jumat Dua Gelombang, Ini Rekomendasi DMI

DMI merekomendasikan pelaksanaan salat jumat di mesjid yang memiliki banyak jemaah unuk melaksanakan salat jumat dalam dua gelombang.
Sejumlah umat Islam menunaikan salat Jumat berjamaah dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Baiturrahman Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat (5/6/2020). Masjid di daerah itu mulai menggelar ibadah shalat Jumat dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat menjelang penerapan tatanan hidup normal baru di Provinsi Gorontalo. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/wsj.
Sejumlah umat Islam menunaikan salat Jumat berjamaah dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Baiturrahman Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat (5/6/2020). Masjid di daerah itu mulai menggelar ibadah shalat Jumat dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat menjelang penerapan tatanan hidup normal baru di Provinsi Gorontalo. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/wsj.

Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengimbau masjid yang memiliki jemaah banyak agar menyelenggarakan salat jumat dua gelombang untuk menghindari penularan Covid-19. DMI pusat menyarankan pengaturannya disesuaikan dengan ganjil genap nomor telepon genggam.

Rekomendasi itu tertuang dalam Surat Edaran DMI Nomor 105-Khusus /PP-DMI/A/Vl/2020, tanggal 16 Juni 2020. Gelombang pertama salat Jumat berlangsung pukul 12.00 dan gelombang kedua pukul 13.00.

Apabila, hari Jumat bertepatan dengan tanggal ganjil (contoh: 19 Juni 2020) maka jemaah yang memiliki nomor handphone ujungnya ganjil maka salat Jumat pada gelombang/shift pertama.

"Bagi yang memiliki nomor handphone ujungnya genap mendapat kesempatan salat Jumat pada gelombang/shift kedua sekitar pukul 13.00," bunyi surat edaran itu dan dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal DMI, Imam Addaruqutni, Rabu (17/6/2020).

Imam menjelaskan pengaturan dua gelombang ini berangkat dari pemantauan DMI terhadap pelaksanaan salat Jumat yang sudah berlangsung dua kali di masa transisi menuju kenormalan baru atau new normal. Menurut Imam, pengaturan jarak membuat kapasitas masjid berkurang hingga 40 persen.

"Banyak masjid karena keterbatasan ruang salat, banyak jamaahnya yang salat di halaman masjid hingga ke jalan raya sehingga barisannya tidak teratur dan ada risiko penularan Covid-19 karena jalan raya tidak bersih, sel virus bisa terbawa ke rumah dari sajadah," ujarnya.

Sementara itu, untuk pelaksanaan salat Jumat di kantor atau gedung bertingkat, dapat dilakukan berdasarkan pengaturan lantai. Contoh gedung bertingkat 20 lantai, maka gelombang pertama adalah lantai 1-10 dan gelombang kedua adalah lantai 11-20.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper