Bisnis.com, JAKARTA - Provinsi Jawa Timur mencatatkan kenaikan kasus baru Covid-19 tertinggi dalam sepekan terakhir. Bahkan, kurva Covid-19 Jatim telah melampui Provinsi DKI Jakarta dalam hal penambahan kasus baru dan juga rasio pasien positif Covid-19 yang meninggal di wilayah tersebut.
Terkai kondisi itu, Komandan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jatim Heru Tjahjono menjelaskan kenaikan jumlah kasus positif disebabkan oleh semakin gencarnya pemerintah provinsi melakukan pengetesan dan pelacakan atau tracing.
“Karena tracing-nya masif, maka jumlahnya makin banyak, kalau sedikit ya enggak ketemu,” kata dia, seperti dilansir Tempo, Sabtu (13/6/2020).
Dia mengatakan Pemprov Jatim melakukan pengetesan dan tracing di tempat-tempat keramaian, seperti pasar dan lokasi orang berkerumun. Di tempat itu, para pengunjung dites. “Jadi ada pasar dimasukkan diambil semua, ada yang berkumpul diambil semua,” kata dia.
Sekretaris Daerah Jatim ini mengatakan pengetesan dan tracing yang masif dapat dilakukan karena pihaknya mendapatkan banyak bantuan, salah satunya berupa alat rapid test dari Badan Intelijen Negara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan pemerintah pusat.
Dia mengatakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga sudah membentuk Covid Hunter untuk memperbanyak tracing dan pengetesan. “Ini mungkin satu-satunya provinsi di Indonesia yang melakukan tracing seperti ini,” ujar dia.
Baca Juga
Sebelumnya, data pemerintah menunjukan terjadi peningkatan jumlah kasus baru Covid-19 di Jawa Timur. Selama empat hari terakhir, wilayah Jawa Timur mencatatkan kasus baru terbanyak di Indonesia. Jumlah total kasus positif di pronvis ini per 13 Juni 2020 mencapai 7.597 kasus.