Bisnis.com, JAKARTA - Federal Reserve berkomitmen untuk memperluas Program Pinjaman Main Street guna mengaet lebih banyak perusahaan untuk berpartisipasi dan mengurangi beban perbankan.
Adapun, target khusus dituju oleh Federal Reserve (Fed) dalam program yang akan segera diluncurkan bagi perbankan AS tersebut adalah usaha kecil dan menengah.
"Mendukung usaha kecil dan menengah sehingga mereka siap untuk membuka kembali dan mempekerjakan kembali pekerja akan membantu mendorong pemulihan ekonomi berbasis luas," kata Ketua Fed Jerome Powell, Senin (8/6/2020).
Powell yakin perubahan yang dilakukan Fed akan meningkatkan kemampuan Program Pinjaman Main Street untuk mendukung pekerjaan selama periode yang sulit ini.
Program Pinjaman Main Street tersebut merupakan salah satu dari sembilan program yang diluncurkan oleh Fed untuk memerangi dampak dari mematikan virus Corona terhadap ekonomi AS.
Program ini telah lama dinanti sejak diumumkan pada akhir Maret. Program Pinjaman Main Street bertujuan untuk meningkatkan pinjaman kepada perusahaan kecil dan menengah melalui tiga fasilitas.
Baca Juga
Dalam program ini, kreditur akan dapat menunda pembayaran pokok pinjaman mereka selama dua tahun, naik dari yang sebelumnya diumumkan satu tahun.
Selain itu, pembayaran bunga masih akan ditangguhkan selama satu tahun.
Demi menyasar UMKM, Fed menurunkan minimum pinjaman menjadi US$250.000 dari semula US$500.000 dan memperpanjang jangka waktu pinjaman menjadi lima tahun dari empat. Selain itu, perusahaan dengan pinjaman mencapai US$3 juta dapat turut serta dalam program ini.
Namun, penerima pinjaman masih terbatas pada perusahaan dengan 15.000 karyawan atau lebih sedikit. Fed juga mengatur soal batas pendapatan tahunan kreditur, yakni sebesar US$5 miliar per tahun.
Persyaratan penghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi tetap sama untuk setiap fasilitas program tersebut.
Untuk menjalankan program ini, perbankan diwajibkan menahan 5 persen dari dana pinjaman dalam neraca keuangan mereka untuk tiga fasilitas tersebut.
Dalam aturan normal, perbankan harus menahan 15 persen dari dana pinjaman bagi kreditur dengan tingkat risiko tinggi.
Namun, sejumlah kekhawatiran muncul di permukaan terkait dengan kesediaan perbankan menyalurkan kredit atau pemanfaatan program ini oleh perusahaan di AS.
Fed hanya mengatakan pihaknya memperluas program untuk membantu berbagai bisnis secara luas dan untuk membantu menghidupkan bisnis yang telah tutup atau bisnis yang menghadapi penurunan pendapatan secara signifikan selama berbulan-bulan.
"Ada beberapa pemikiran bahwa program itu seperti 'macan kertas' yang terlihat sangat bagus tetapi tidak akan digunakan," kata Kepala Ekonom PGIM Fixed Income Nathan Sheets.