Bisnis.com, JAKARTA – Pemasok utama Apple Inc., Broadcom Inc.,memperkirakan iPhone terbaru akan diluncurkan lebih lambat dari biasanya pada tahun ini.
Chief executive officer Broadcom Hock Tan membahas penundaan siklus produk utama pada pelanggan telepon seluler besar Amerika Utara, dalam panggilan konferensi mengenai pendapatan dengan para analis pada Kamis.
Pembahasan Tan kerap merujuk Apple. Kali ini, Tan mengatakan kenaikan pendapatan nirkabel Broadcom akan lebih lambat satu kuartal lebih lama dari biasanya tahun ini akibat penundaan tersebut.
"Tahun ini, kami tidak memperkirakan melihat kenaikan pendapatan ini sampai kuartal fiskal keempat. Jadi sesuai dengan itu, kami berharap pendapatan nirkabel kami di kuartal III akan turun," ungkap Tan, seperti dikutip Bloomberg.
Apple berencana untuk merilis jajaran iPhone berikutnya beberapa pekan lebih lambat dari biasanya. Perusahaan biasanya meluncurkan iPhone baru pada paruh kedua September, tetapi kadang-kadang meluncurkan model-model baru utama di akhir tahun, seperti dalam kasus iPhone X pada tahun 2017.
Produsen alat telekomunikasi biasanya memesan komponen berbulan-bulan sebelum peluncuran produk. Jika Apple biasanya merilis versi baru iPhone pada bulan September, Broadcom akan menerima pesanan pada kuartal saat ini dan berlangsung hingga Juli. Namun produsen chip ini mengatakan hal tersebut tidak terjadi tahun ini.
Baca Juga
“Karena siklus produk penundaan siklus produk ini, akan terjadi penurunan untuk kuartal II tahun fiskal kami, yang berarti kuartal yang akan datang,” kata Tan.
Tan menambahkan tidak ada yang berubah dalam hal desain dan tidak ada yang berubah dalam hal konten, termasuk lebih banyak komponen 5G.
Penundaan rilis iPhone baru disebabkan oleh pandemi Covid-19, yang telah memperlambat perjalanan desainer produk Apple ke China untuk menyelesaikan perangkat dan mengharuskan karyawan untuk sebagian besar bekerja dari rumah pada bulan-bulan awal 2020.