Bisnis.com, JAKARTA — Jepang akan membuka kembali pintu bagi warga asing tetap untuk masuk ke negara itu dengan syarat memiliki tujuan kemanusiaan atau tujuan khusus lainnya.
Pelonggaran ini dilakukan setelah Pemerintah Jepang menghadapi kritik bahwa kebijakannya membuat nasib kelompok tersebut menjadi tidak jelas.
Sebuah pemberitahuan di situs Departemen Kehakiman mengatakan bahwa izin untuk kembali ke Jepang dapat diberikan tergantung pada situasi individu jika ada keadaan khusus yang luar biasa, terutama seperti ketika ada keadaan yang membutuhkan pertimbangan kemanusiaan.
Dalam upaya menahan penyebaran virus korona, Jepang telah melarang masuk pendatang dari 111 negara dan wilayah, termasuk AS, Eropa dan India. Tidak seperti banyak ekonomi maju lainnya, Jepang juga melarang kembalinya warga asing yang menetap di sana dan pasangan warga negara Jepang.
Jepang telah mendorong pekerja asing untuk datang ke negara itu guna mengurangi kekurangan tenaga kerja akibat populasinya yang menua dan menyusut. Jumlah pekerja asing hampir dua kali lipat menjadi 1,5 juta pada 2019.
Beberapa warga asing yang tinggal saat ini terjebak di luar negeri, sedangkan yang lainnya telah melewatkan pemakaman keluarga di luar negeri karena larangan perjalanan. Meskipun dilarang bepergian, warga negara Jepang dari luar negeri diizinkan untuk kembali.
Baca Juga
Lembaga penyiar publik NHK melaporkan bahwa otoritas imigrasi telah memberi contoh warga luar yang diizinkan masuk, seperti dengan tujuan mengunjungi kerabat yang sakit parah, menghadiri pemakaman keluarga, atau menghadiri ujian setelah menjalani operasi di luar negeri
Jepang yang belum mencabut langkah perbatasan ketatnya hingga akhir Juni mengatakan tengah berdiskusi dengan Vietnam mengenai dimulainya kembali perjalanan bisnis antara kedua negara.
Surat kabar Asahi dan yang lainnya mengatakan bahwa negara itu juga mempertimbangkan pelonggaran pembatasan perjalanan dengan Thailand, Australia, dan Selandia Baru, yang kesemuanya memiliki kasus penyakit yang relatif sedikit.
Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan bahwa pelonggaran perbatasan Jepang secara umum kemungkinan akan dimulai dengan perjalanan bisnis dan kunjungan para ahli, diikuti oleh pelajar asing, dan disusul kunjungan wisata.
Kebijakan perjalanan negara itu akan diuji pada tahun depan ketika Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade yang ditunda satu tahun karena pandemi virus corona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel