Bisnis.com, JAKARTA - Paus Fransiskus menyuarakan keprihatinan mendalam atas kondisi yang terjadi di Amerika Serikat setelah ribuan orang turun ke jalan dalam sebuah aksi demonstrasi besar menuntut keadilan dan protes atas perilaku rasial yang dilakukan parat hukum kepada George Floyd.
Seperti diketahui, pria berusia 46 tahun itu tewas setelah seorang polisi di Minneapolis, Amerika Serikat (AS) menekankan lututnya ke leher Floyd selama hampir sembilan menit. Peristiwa itu pun memicu aksi protes di berbagai wilayah di AS.
“Saya telah menyaksikan dengan penuh keprihatinan, keresahan sosial yang mengganggu di negara Anda dalam beberapa hari terakhir, setelah kematian tragis tuan George Floyd,” kata Paus Fransiskus kepada umat Katolik di AS dalam sambutan mingguannya kepada komunitas berbahasa Inggris, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (3/6/2020).
Pemimpin umat Katolik sedunia itu pun menentang aksi rasisme yang masih terjadi hingga saat ini.
"Kami tidak dapat mentolerir atau menutup mata terhadap rasisme dan pengucilan dalam bentuk apa pun dan juga menegaskan untuk membela kesucian setiap kehidupan manusia," tambahnya dalam komentar yang diposting oleh Vatikan di situs resminya.
Adapun, unjuk rasa memprotes kematian George Floyd semakin meluas di Amerika Serikat. Aksi protes tersebut dikabarkan telah menelan korban jiwa.
Baca Juga
Seorang pengunjuk rasa dilaporkan terbunuh di Louisville, Kentucky, ketika polisi dan pasukan Garda Nasional membalas melakukan tembakan saat mencoba membubarkan aksi massa.
Menanggapi aksi tersebut, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan siap mengerahkan ribuan tentara dan polisi "bersenjata berat" untuk mencegah aksi protes lanjutan di Washington. Hal itu disampaikan Trump setelah sejumlah bangunan dan monumen dirusak di dekat Gedung Putih.