Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kasus Kematian Floyd, Paus Fransiskus Serukan Keprihatinan Mendalam

Paus Fransiskus juga menegaskan Gereja Katolik menentang aksi rasisme dan membela kesucian kehidupan setiap manusia tanpa terkecuali.
Oktaviano DB Hana
Oktaviano DB Hana - Bisnis.com 03 Juni 2020  |  19:20 WIB
Kasus Kematian Floyd, Paus Fransiskus Serukan Keprihatinan Mendalam
Paus Fransiskus - Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Paus Fransiskus menyuarakan keprihatinan mendalam atas kondisi yang terjadi di Amerika Serikat setelah ribuan orang turun ke jalan dalam sebuah aksi demonstrasi besar menuntut keadilan dan protes atas perilaku rasial yang dilakukan parat hukum kepada George Floyd.

Seperti diketahui, pria berusia 46 tahun itu tewas setelah seorang polisi di Minneapolis, Amerika Serikat (AS) menekankan lututnya ke leher Floyd selama hampir sembilan menit. Peristiwa itu pun memicu aksi protes di berbagai wilayah di AS.

“Saya telah menyaksikan dengan penuh keprihatinan, keresahan sosial yang mengganggu di negara Anda dalam beberapa hari terakhir, setelah kematian tragis tuan George Floyd,” kata Paus Fransiskus kepada umat Katolik di AS dalam sambutan mingguannya kepada komunitas berbahasa Inggris, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (3/6/2020).

Pemimpin umat Katolik sedunia itu pun menentang aksi rasisme yang masih terjadi hingga saat ini.

"Kami tidak dapat mentolerir atau menutup mata terhadap rasisme dan pengucilan dalam bentuk apa pun dan juga menegaskan untuk membela kesucian setiap kehidupan manusia," tambahnya dalam komentar yang diposting oleh Vatikan di situs resminya.

Adapun, unjuk rasa memprotes kematian George Floyd semakin meluas di Amerika Serikat. Aksi protes tersebut dikabarkan telah menelan korban jiwa.

Seorang pengunjuk rasa dilaporkan terbunuh di Louisville, Kentucky, ketika polisi dan pasukan Garda Nasional membalas melakukan tembakan saat mencoba membubarkan aksi massa.

Menanggapi aksi tersebut, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan siap mengerahkan ribuan tentara dan polisi "bersenjata berat" untuk mencegah aksi protes lanjutan di Washington. Hal itu disampaikan Trump setelah sejumlah bangunan dan monumen dirusak di dekat Gedung Putih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

amerika serikat paus fransiskus George Floyd

Sumber : Bloomberg

Editor : Oktaviano DB Hana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top