Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengatakan kepada perbankan untuk bersiap menghadapi Brexit tanpa kesepakatan.
Hal ini menjadi pertanda kekhawatiran yang meningkat bahwa Inggris dan Uni Eropa tidak mungkin mencapai kesepakatan perdagangan sebelum akhir tahun 2020.
Dilansir Bloomberg, (Rabu (3/6/2020), dalam konferensi jarak jauh dengan pimpinan bank-bank terbesar di Inggris pada hari Selasa, Bailey mengatakan mereka harus mempercepat perencanaan untuk skenario periode transisi pasca-Brexit berakhir tanpa kesepakatan.
Periode transisi yang sebagian besar telah mempertahankan status quo pra-Brexit selesai pada akhir tahun ini kecuali pejabat Inggris dan Uni Eropa menyetujui perpanjangan.
Namun, permintaan semacam itu harus diajukan oleh Inggris sebelum akhir Juni, dan pemerintah Perdana Menteri Boris Johnson tidak menunjukkan tanda-tanda melakukannya, meskipun krisis virus corona mengganggu pembicaraan perdagangan.
Bailey telah menerima telepon mingguan dengan bank-bank dan eksekutif dari Barclays Plc, HSBC Holdings Plc, Lloyds Banking Group Plc dan Royal Bank of Scotland Group Plc turut bergabung dengan konferensi pada hari Selasa.
Baca Juga
Bank dengan operasi bisnis besar di Inggris telah membuat persiapan yang luas untuk Brexit, termasuk mendirikan unit baru di negara-negara anggota UE untuk memungkinkan mereka melanjutkan bisnis mereka.
Juru bicara untuk HSBC, RBS dan Bank of England belum dapat dimintai keterangan mengenai rencana ini. Sementara itu, Lloyds dan Barclays menolak berkomentar.