Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

New Normal, Menko Muhadjir: Jangan Lupa Fokus Utama!

Menko PMK Muhadjir Effendy menekankan bahwa penanganan kesehatan nasional selain penanganan Covid-19 juga harus tetap dipriortiaskan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy seusai mengikuti pelantikan menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy seusai mengikuti pelantikan menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan bahwa upaya untuk menuju tatanan kenormalan baru atau new normal dengan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar jangan sampai membuat lupa pada fokus utama yaitu penanganan Covid-19.

"Karena ini adalah ujung tombak utama sebelum kita menangani dampak sosial masyarakat yang kita hadapi dengan bansos dan dampak ekonomi yang kita hadapi dengan recovery dan pelonggaran di sektor ekonomi," terang Menko PMK dikutip dalam keterangan resminya Kamis (28/5/2020).

Lebih lanjut, Muhadjir menekankan penanganan kesehatan nasional selain penanganan Covid-19 juga harus tetap dipriortiaskan. Pasalnya, hal tersebut sangat berkaitan dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia.

Menurut Menko PMK, beberapa aspek kesehatan yang harus terus diprioritaskan antara lain imunisasi pada bayi dan balita, penanganan stunting, penanganan penyakit TBC, persalinan aman ibu dan anak, dan lain sebagainya.

"Supaya jangan sampai teledor karena kita terlalu fokus pada Covid-19. Karena pada kenyataannya angka kematian di beberapa sektor ini sangat besar termasuk demam berdarah, dibandingkan kematian di sektor Covid-19," jelasnya.

Selain itu, dia mengatakan pembukaan beberapa sektor perekonomian akan menimbulkan dampak berantai, di mana akan ada banyak sektor yang aktif kembali seperti transportasi umum.

Oleh sebab itu, dia menilai perlu adanya sosialisasi dan edukasi dari berbagai pihak kepada masyarakat agar mereka bisa membangun kedisiplinan terhadap protokol-protokol kesehatan, baik untuk diri sendiri dan di lingkungan masyarakat.

"Supaya protokol umum betul-betul disosialisasikan. Agar ketika sektor tertentu dibuka, oleh masyarakat sendiri secara sepihak tanpa kita minta itu mereka juga tetap mematuhi protokol-protokol yang ada," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan, tatanan normal baru saat ini tengah dipersiapkan. Hal tersebut melihat kurva penularan Covid-19 di beberapa daerah sudah menurun dan tak mengalami penambahan.

Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan tatanan normal baru yang tengah disiapkan perlu sosialisasi protokol-protokol kesehatan secara masif kepada masyarakat.

“Sehingga masyarakat tahu apa yang harus dikerjakan, baik mengenai jaga jarak, mengenai pakai masker, mengenai cuci tangan, mengenai dilarang berkerumun dalam jumlah yang banyak,” ujar Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper