Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyampaikan Indonesia akan menuju tatanan kehidupan yang baru atau new normal. Konsep ini diklaim pemerintah akan mengembalikan produkvitas masyarakat, tetapi tetap dapat menekan angka penyebaran virus Corona.
Seperti diketahui, sejak pertama Covid-19 secara resmi tercatat di Indonesia, atau Maret 2020, sejumlah daerah menerapkan pembatasan mobilitas masyarakat. Hal ini kemudian disahkan dengan aturan pemerintah pusat mengenai pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Hal tersebut, menurut Presiden telah menekan angka penyebaran virus di sejumlah wilayah. Namun beberapa daerah lain masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengendalikan penularan.
Pada tahap persiapan menuju new normal, Presiden Jokowi meminta TNI dan Polri terjun pada 1.800 titik di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota untuk membantu mendisiplinkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
“Dalam rangka persiapan pelaksanaan tatanan normal baru yang akan kita lihat dari angka-angka dan fakta-fakta di lapangan yang berkaitan dengan R0 dan Rt. Apabila ini efektif, kita akan gelar, perluas lagi ke provinsi yang lain, ke kabupaten/kota lain,” kata Presiden.
Kedua, Presiden meminta protokol untuk beradaptasi dengan new normal yang telah disiapkan Kementerian Kesehatan disosialisasikan secara masih kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat mengetahui apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak boleh dikerjakan agar tetap produktif dan aman dari Covid-19.
“Baik mengenai jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, mengenai dilarang berkerumun dalam jmlh yg banyak. Kalau sosialisasi ini betul-betul bisa kita lakukan secara masif, saya yakin kurva R0 dan Rt bisa kita turunkan,” kata Presiden.
Ketiga, Presiden menilai sejumlah wilayah di Indonesia telah mencatat daya penularan virus Corona yang rendah. Oleh karena itu beberapa provinsi, kabupaten, dan kota akan lebih dahulu menerapkan konsep tatanan hidup yang baru atau new normal.
“Kemudian nanti juga akan kita mulai untuk tatanan baru ini kita coba di beberapa provinsi kabupaten dan kota yang memiliki R0 yang sudah di bawah 1 dan juga pada sektor-sektor tertentu yang kita lihat di lapangan bisa melakukan, mengikuti tatanan normal baru,” kata Jokowi.
Keempat, Presiden meminta jajarannya untuk menghitung persiapan setiap daerah dalam menuju new normal. Bagi daerah yang masih menunjukan angka penyebaran tinggi, Presiden memerintahkan Gugus Tugas Covid-19, Panglima TNI, dan Kapolri untuk menambah pasukan di wilayah tersebut agar dapat segera mengendalikan situasi.
“Dan memasifkan pengujian sampel pelacakan yang agresif terhadap yang PDP maupun ODP dan melakukan isolasi yang ketat. Ini kita lakukan di provinsi yang kurvanya masih naik,” kata Presiden.