Bisnis.com, JAKARTA - Kemendikbud mengapresiasi keberhasilan kerja sama dalam program INOVASI untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Iwan Syahril menyebutkan bahwa Kemendikbud menginginkan adanya ekosistem yang kuat sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan.
“Arahan dari Presiden adalah kita harus kerja keras, kerja cepat, kerja produktif, tapi jangan lupa fokusnya adalah outcome. Outcome tersebut Mas Menteri [Nadiem Makarim] terjemahkan sebagai hasil belajar murid. Kita masih perlu kerja keras yang lebih fokus lagi, dan visi Merdeka Belajar adalah visi yang fokus kepada murid,” ujar Iwan dalam keterangan resmi, Rabu (13/5/2020).
Program INOVASI, lanjut Iwan, fokus pada jenjang pendidikan dasar sebagai pondasi untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Fokus program ini adalah untuk mencari solusi yang relevan dan sesuai dengan tantangan pembelajaran yang ada di daerah masing-masing.
Terkait hal itu, Wakil Bupati Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur Umbu Lili Pekuwali menyadari bahwa angka kemampuan literasi siswa di Sumba Timur termasuk rendah dibandingkan provinsi lain maupun kabupaten lain di Provinsi NTT.
Sebelum bekerja sama dengan program INOVASI, pemerintah daerah lebih menekankan kepada penyediaan sarana prasarana, dan meningkatkan ketersediaan tenaga kependidikan.
Dengan adanya kerja sama pemerintah daerah dengan INOVASI, para pemangku kepentingan sadar bahwa peningkatan kualitas siswa sebetulnya dapat dilakukan dengan program-program yang lebih menyentuh pada mutu pendidikan.
“Penguatan kapasitas guru, manajemen kepala sekolah, pelibatan orang tua, serta bagaimana kami bisa menyediakan buku-buku yang membantu siswa untuk lebih tertarik dalam meningkatkan kemampuan literasi. Saya kira ini yang penting,” ujar Umbu.
Terkait kemampuan pendidik mendorong siswa di tingkat dasar beraktivitas di dalam ruang kelas, model pengajaran yang disampaikan mitra program adalah dengan menggunakan bahasa ibu.
“Para siswa kelas rendah ini masih ada yang menggunakan bahasa daerah dan belum fasih berbahasa Indonesia. Mitra INOVASI memberikan pemahaman bagi para guru untuk bisa menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar awal sehingga para siswa tidak merasa asing saat pertama masuk di ruang kelas,” ujar Umbu.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat Sumum mengungkapkan pada dua tahun terakhir hadir beberapa LSM. Mereka membantu Kabupaten Lombok Tengah membawakan cerita bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus.
“Contohnya kehadiran rekan-rekan dari Forum Lingkar Pena (FLP) hadir membawa program buku belajar inklusif untuk anak-anak yang tuna rungu,” terang Sumum.
Kehadiran Universitas Mataram (Unram) di dua kecamatan di Lombok Tengah juga membantu pengembangan pendidikan. Pengembangan dilakukan melalui pemberdayaan Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Dengan begitu semua praktik baik yang diberikan FLP dan Unram dapat dikembangkan melalui KKG dan MGMP di Kabupaten Lombok Tengah.
Kemendikbud dan Kementerian Agama (Kemenag) menjalankan program INOVASI yang digagas bersama Pemerintah Australia untuk meningkatkan kualitas pendidikan,