Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Stimulus Dikucurkan, Pemulihan Industri Penerbangan Butuh Waktu Lama

Pemerintah di seluruh dunia telah menggelontorkan lebih dari US$85 miliar untuk menopang maskapai penerbangan, industri yang paling terpukul karena pandemi virus corona. Namun, pemulihan yang diharapkan kemungkinan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk terealisasi.
Boeing 737 MAX yang merupakan pesawat buatan Boeing yang paling banyak diminati. /Boeing
Boeing 737 MAX yang merupakan pesawat buatan Boeing yang paling banyak diminati. /Boeing

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah di seluruh dunia telah menggelontorkan lebih dari US$85 miliar untuk menopang maskapai penerbangan, industri yang paling terpukul karena pandemi virus corona. Namun, pemulihan yang diharapkan kemungkinan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk terealisasi.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional mengatakan lalu lintas udara global hanya dapat kembali ke angka 50 persen hingga 60 persen dari tingkat yang biasa pada akhir tahun ini. CEO Delta Air Lines Inc. Ed Bastian berpendapat, diperlukan waktu tiga tahun sebelum industri mengalami kebangkitan berkelanjutan, mengingat dampak keuangan dan langkah-langkah keamanan yang mungkin diperlukan.

CEO Boeing Dave Calhoun juga mengonfirmasi angka-angka tersebut. Selain itu, dia juga menyerukan bahwa perkembangan baru bisa dilihat setelah September mendatang, dimana pemerintah menghentikan dukungan gaji kepada maskapai.

"Tingkat lalu lintas tidak akan kembali ke 100 persen, bahkan tidak akan kembali ke 25 persen. Mungkin pada akhir tahun kami akan mendekati 50 persen. Jadi pasti akan ada penyesuaian yang harus dilakukan pihak maskapai," katanya dilansir Bloomberg, Selasa (12/5/2020).

Operator di seluruh dunia menghadapi jatuhnya permintaan untuk penerbangan karena pemerintah membatasi perjalanan dan peringatan konsumen untuk tinggal di rumah.

Calhoun mengaku telah memperkirakan perjalanan udara tidak akan kembali ke tingkat pertumbuhan sebelum virus hingga pertengahan dekade ini atau setidaknya 2025. Selain itu, pembuat rencana yang berbasis di Chicago bulan lalu mengumumkan rencana untuk mengurangi 16.000 pekerja dan memperlambat produksi jetliner-nya.

"Berbicara tentang ketidakpastian umum di sektor ini, bukan tentang satu maskapai penerbangan tertentu," kata juru bicara Boeing Gordon Johndroe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper