Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Pertimbangkan Tak Keluarkan Target Pertumbuhan Tahun Ini

Kehati-hatian pemerintah China didorong oleh kekhawatiran akan terjadi ledakan utang lain setelah pinjaman total menggelembung usai krisis keuangan global.
China pertimbangkan untuk tidak mengeluarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi/Bloomberg
China pertimbangkan untuk tidak mengeluarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Para pemimpin China sedang mempertimbangkan opsi untuk tidak menetapkan target angka pertumbuhan ekonomi tahun ini mengingat ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi global virus corona.

Ini akan menjadi pertama kalinya bagi para pemimpin China untuk tidak mengeluarkan target pertumbuhan dalam setidaknya dua dekade. Dilansir Bloomberg, (7/5/2020) menurut sumber yang akrab dengan masalah ini, pada Kongres Rakyat Nasional akhir bulan ini akan diumumkan deskripsi dari target pertumbuhan PDB. Tahun lalu target pertumbuhannya berkisar 6 persen hingga 6,5 persen.

Sedangkan mengenai karakterisasi target, keputusan akhirnya belum dibuat. Laporan kinerja pemerintah yang biasa berisi target PDB, seringkali direvisi beberapa kali menjelang konferensi.

Ekonomi terbesar kedua di dunia ini menghadapi kemungkinan kinerja terburuknya di era setelah Mao Zedong, karena dampak penutupan untuk membatasi penyebaran virus corona. Kondisi ini menempatkan pemerintah pada pilihan untuk menetapkan target pertumbuhan rendah, tinggi tetapi tak realitis, atau meniadakannya sama sekali.

Langkah itu akan membebaskan pembuat kebijakan dari kewajiban untuk mengeluarkan stimulus signifikan untuk memenuhi tingkat pertumbuhan tertentu selama pekerjaan tetap stabil.

Sementara China telah mengumumkan kebijakan pelonggaran kredit, keringanan pajak dan rencana pengeluaran tambahan, upaya tersebut masih ditargetkan dan lebih moderat dibandingkan dengan negara-negara besar lainnya.

Kehati-hatian pemerintah didorong oleh kekhawatiran akan terjadi ledakan utang lain setelah pinjaman total menggelembung usai krisis keuangan global.

Sementara itu, menurut estimasi median ekonom yang disurvei Bloomberg, pertumbuhan ekonomi setahun penuh kemungkinan akan melambat menjadi 1,8 persen.

Kantor Informasi Dewan Negara menolak memberikan komentar. Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, yang memainkan peran utama dalam menetapkan target ekonomi yang dimasukkan dalam laporan kerja, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Beberapa ekonom, termasuk penasihat bank sentral Ma Jun, telah secara terbuka menganjurkan penghapusan target pertumbuhan karena tekanan yang diberikan pada pembuat kebijakan. Para pemimpin utama negara mengendurkan tekanan pada pentingnya memenuhi target pertumbuhan spesifik pada pertemuan Politbiro bulan lalu.

Pada pertemuan Politbiro, Rabu pekan inim Presiden Xi Jinping menyatakan ketidakpastian masih ada karena penyebaran corona di luar negeri belum dapat dikendalikan. Beberapa daerah di China melaporkan kasus lebih lanjut. Para pemimpin menyerukan reformasi sistem pengendalian penyakit bangsa dan peningkatan sistem pemantauan epidemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper